PORTALINSIDEN.com- Mamuju- Perhelatan seluruh agenda kunjungan kerja (kunker) Kepala BKKBN Republik Indonesia di Bumi Manakarra sebagai Ibukota Provinsi yang termuda kedua di Republik ini, Sulawesi Barat yang beken dengan gelarannya”Provinsi Malaqbi” ini dengan sebahagian besar kegiatan dihelat di Kecamatan Kalukku Barat Mamuju, kamis (18 nopember 2021).
Dengan mengusung tema “Percepatan penurunan stunting melalui integrasi program instansi vertikal Dan Penyematan Bunda Gendre tingkat Sukawesi Barat tahun 2021”. Moment kunker Kepala BKKBN RI ini juga melouncing sejumlah kegiatan seperti; Penandatanganan MoU oleh 7 instansi vertikal, penyerahan penghargaan kepada RSUD Reginal Sulbar, penyematan slempang Bunda Gendre kepada Bupati Mamuju oleh Kepala BKKBN RI, louncing dahsat kampung KB Kalukku Barat oleh Kepala BKKBN RI dan Penyerahan alat tehnologi tepat guna (ATTG) oleh Kepala BKKBN RI.
Istilah Bunda Gendre sendiri lahir dari hasil buah pemikirin sejumlah Anak Muda Mamuju. Inisiasi muncuatnya gagasan kren ini ketika masyarakat Mamuju sedang dirundung duka akaibat guncangan gempa dahsat dan memporak-porandakan Mamuju dan Majene 15 januari lalu. Selain itu wabah virus corona yang melanda seluruh jagat kian membuat masyarakat khususnya kalangan remaja Mamuju menjadi resah, terpuruk dan stres.
Bupati Mamuju H. Sutinah Suhardi yang baru saja dilantik sebagai Bupati Mamuju ketika itu terus memberikan dukungan dan perhatian kepada kelompok remaja dengan ide cemerlang untuk membentuk dan mendirikan “SekolahGendre” kemudian Bupati Mamuju bersama sejumlah remaja penggiat gagasan ini yang dimotori Kepala BKKBN Mamuju, dr. Hajrah As’ad, M.Kes resmi melouncing “Sekolah Gendre”.
Bupati Mamuju, Hj. Sutinah Suhardi sebelum penyematan slempang Bunda Gendre oleh Kepala BKKBN RI dalam sambutannya mengungkapkan, sepenggal kalimat bijak di daerah ini sekaitan dengan keterbukaan masyarakat Mamuju tentang keberagaman dan kebinnekaan dan rasa kekeluargaan yang begitu kental. Bunyi kalimat bijak tersebut adalah “Ampunna’ manginun dotau uwai marandanna to Mamuju, menjari to Mamuju dotau” Artinya Jika pendatang di Mamuju sudah minum air tawarnya Mamuju, maka orang tersebut telah menjadi Keluaraga besar Mamuju.
“Semangat kekeluargaan inilah yang membuat daerah kami dijuluki “Indonesia mini” Dengan keaneka ragaman budaya, adat istiadat, suku, agama dan ras yang mendiami sebanyak 11 Kecamatan tetap rukun dan damai hingga saat ini” Tutur Bupati Mamuju.
Selanjutnya Hj. Sutinah Suhardi juga memberikan apresiasi setingi-tingginya terhadap pengembangan kampung keluarga berkualitas atau kampung KB di Mamuju yang jumlahnya sudah mencapai 30, dirancang untuk membumikan, mengangkat kembali serta merevetalisasi program Bangga Kencana dalam upaya mengaktualisasi delapan fungsi keluarga secara utuh.
“Kita tentunya berharap ini merupakan bentuk upaya optimalisasi kampung KB agar dapat menjadi wadah intervensi dan perhatian bersama para pemangku kepentingan untuk peningkatan partisipasi masyarakat melalui aktivasi kelompok- kelompok kegiatan seperti, BKB, BKR, UPPKA, maupun PIK remaja yang kita harap dapat menjadi ujung tombak dalam memberikan kampanye dan sosialisasi terhadap berbagai persoalan yang mencuat” Ungkap Bupati Mamuju.
Lebih lanjut Bupati Mamuju, bahwa selain menggalakkan kampung KB, kita juga terus berupaya menggiatan percepatan pembangunan daerah di sektor non fisik melalui aktualisasi visi dan dituangkan dalam” MAMUJU KREN ”
“Kami berharap kehadiran Bapak Kepala BKKBN di Bumi Manakarra ini akan menjadi simpul terbarukan dalam mewadahi sinergitas dan kebersamaan sehingga tugas menjadikan Indonesia lebih maju, Sulbar menjadi lebih malaqbi’ dan Mamuju menjadi lebih Kren akan menjadi variabel yang saling mengisi dan melengkapi” Pungkas Bupati Mamuju.