PORTALINSIDEN.com — Atmosfir Kota Ambon sepanjang hari kemarin, Selasa, 13 Desember, berbeda dengan sehari sebelumnya. Kali ini udara cukup bersahabat, bahkan di siang hari, Kota Ambon diguyur hujan, seolah menyambut para tamu yang datang dari 7 daerah, termasuk tim dari Jakarta. Forum ini istimewa karena aktivis LSM dan pejabat daerah saling bertukar informasi selama setahun Program Inklusi-BaKTI.
Fasilitator paham jika materi hari kedua agak serius. Sudah tepat jika di sesi pagi diawali dengan senam Tobelo. Semua peserta menikmatinya dengan gerakan, meski tak beraturan. Peserta yang terlambat, diwakili oleh Pak Nuryadi (Kadis Dinsos Maros), menyumbangkan lagu Ambon dengan judul Par Sapa Lai. Lagu Ambon beliau pilih sebagai nostalgia ketika berbulan madu di Kota Ambon, tahun 1996 silam.
Siapa kelompok rentan dan marginal di daerah/desa?. Tiap daerah/desa pasti berbeda. Untuk itu perlu diidentifikasi siapa saja mereka itu agar mandat konstitusi bahwa kekayaan negara digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dapat diwujudkan melalui pembangunan di daerah/desa. Langkah awalnya adalah ada data sebagai basis perencanaan dan penganggaran daerah (baca APBN/APBD).