Pengalaman mengelola program harus dijadikan wadah belajar untuk menyiapkan sumberdaya lokal. Trust itu dimulai dari pengelolaan keuangan yang akuntabel, pesan Pak Yusran, Direktur BaKTI pada pertemuan sebelumnya.
Sebelum dibentuk Kelompok Konstituen, kelompok rentan dan marginal, sebagian belum dilibatkaan dalam musrenbang. Suara warga miskin, perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya masih dipandang sebagai kelompok ekskluder di desa. Butuh proses untuk menguatkan kapasitas personal dan kelembagaan KK. Kini KK menjadi wadah advokasi untuk mengakses layanan.
Pembangunan inklusif bisa dikatakan sebagai suatu affirmasi atau perlakuan khusus bagi warga miskin, perempuan, penyandang disabilitas, kelompok rentan dan kelompok marginal lainnya. Terutama mereka yang tinggal di desa dan jauh dari akses publik. Kini mereka bukan lagi ekskluder tetapi sudah menjadi bagian penting yang perlu di dengar suaranya, hak-haknya yang terabaikan, kini bisa dilayani.
Pertemuan Monev Program Inklusi-BaKTI di hari terakhir, hari Sabtu, tanggal 17 Desember, lembaga mitra seharian menyusun 12 Term Of reference (TOR) atau panduan kegiatan untuk tahun 2023. Peserta dibagi dalam 12 kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang diberi tugas menyusun lmasing-masing satu TOR. Hasilnya dibacakan kemudian ada sesi mendenga masukan dari peserta lainnya.
Setiap kelompok merumuskan apa yang melatar belakangi perlunya melaksanakan kegiatan itu, apa tujuan dan output dari kegiatan tersebut, siapa orang yang direncanakan sebagai fasilitator dan nara sumber. Sangat diharapkan fasilitator dan nara sumber yang diundang adalah mereka yang memiliki pengalaman dan punya perspektif responsif gender, disabilitas dan inklusi sosial.