Selain merumuskan TOR kegiatan tahun 2023, staf keuangan dan staf administrasi di ruangan yang lain mendiskusikan pembelian dan kompilasi bukti pembelian asset lembaga bersama tim keuangan BaKTI. Asset lembaga sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran aktifitas lembaga. Aset lembaga harus dikelola mulai dari perencanaan, pembelian. penggunaannya, pemeliharaanya dan mengiventarisasinya.
Aset lembaga menggunakan anggaran program sehingga sudah tepat jika dikelola dengan baik agar aset itu bisa bertahan lama. Proses pembeliannya berdasarkan SOP Pengadaan barang dan jasa lembaga, aset yang direncanakan dibeli harus ada perbandingan harga mdari toko yang berbeda dan berlaku prinsip apple to apple atau barang yang diperbandingkan adalah merek dan kualifikasinya sama.
Menjelang acara ditutup, mba Virli, daril lInklusi Jakarta, memberi catatan. Penerima manfaat yang dijangkau perlu diperluasinterseksionalitas kepada manusia lanjut usia, korban bencana alam, atau korban konflik sosial. Di Kota Ambon pernah terjadi konflik sosial, penting memfasilitasi akses bagi warga yang masih trauma. Setiap daerah tentu berbeda situasinya sehingga perlu diidentifikasi.
Bang Rohmat, dari Inklusi Jakarta, menyampaikan bahwa banyak hasil-hasil yang membanggakan dari kerja lapangan lembaga mitra. Inklusi Jakarta sedang mendesain alat melalui aplikasi untuk menilai dan mempromosikan contoh-contoh perubahan penerapan linklusif di daerah. Aplikasi itu rencananya dimulai pada tahun 2023.
Mba Yenni, juga dari Inklusi Jakarta, pemberi catatan terkakhir. Lembaga harus mampu membangun relasi dengan berbagai pihak. Program ini harus memberi kontribusi untuk peningkatan kapasitas lembaga agar ke depan bisa lebih kuat menjalin kerjasama dengan pihak lain. Demikian halnya lembaga mitra harus punya kontribusi menguatkan organisasi di level komunitas agar warga desa kelak berdaya.