Menurutnya, stunting tidak hanya berkaitan dengan lambatnya pertumbuan fisik, tetapi juga mempengaruhi perkembangan otak, sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
“Sehingga melalui pengaturan percepatan penurunan stunting diharapkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik dan berkualitas, meningkatkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, meningkatkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi, meningkatkan akses dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Parepare, Halwatiah mengatakan, stunting adalah isu nasional, dimana seluruh stakeholder harus bekerjasama dalam penanganannya.