Terkait dugaan pasien meninggal akibat DBD di RS Hasri Ainun Habibie, Mahyuddin menepis hal tersebut. Mahyuddin mengatakan, pasien yang meninggal bukan karena penyakit DBD.
“Itu negatif. Pemeriksaan IgM dan IgG negatif. Jadi tidak masuk kategori. Sempat dirawat di sini. Dokternya juga memastikan itu bukan DBD,” pungkasnya.
Dokter spesialis bedah itu menjelaskan, terkait banjir yang melanda Parepare awal bulan maupun kondisi cuaca saat ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi datangnya beberapa penyakit.
“Dalam kondisi banjir dan hujan yang cukup tinggi kita harus mewaspadai beberapa penyakit seperti Leptospirosis, yaitu infeksi bakteri yang diakibatkan dari kencing tikus yang bisa terbawa pada saat banjir,” ungkapnya.
Selanjutnya, yang patut diwaspadai adalah DBD. DBD itu akibat genangan-genangan air yang mungkin timbul pada saat banjir, dan ketiga adalah diare.
“DBD akibat genangan air, kemudian diare bisa berakibat karena higienitas yang berkurang pada saat banjir. Mungkin kesulitan mendapatkan air bersih, baik untuk cuci tangan maupun untuk dikonsumsi. Ini yang harus kita waspadai,” jelas Mahyuddin.
Kemudian, yang ahrus dihindari juga kata Mahyuddin adalah demam, batuk, pilek adalah penyakit-penyakit yang berhubungan dengan udara-udara lembab di mana pertumbuhan bakteri bisa lebih cepat.