Rapat Kerja Tahun Pertama IKA Umi Parepare

Oleh : Ibrahim Fattah

PORTALINSIDEN.com, Parepare — pagi-pagi atmosfir Parepare cerah, saya menuju Lowita tempat rapat kerja Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia atau IKA UMI Parepare. Saya bermaksud berenang di pantai lowita sebelum raker dimulai, Namun ombak sangat tinggi disertai angin kencang, awalnya saya ciut melanjutkan niat berenang, akhirnya saya tetap nekad menguatkan nyali menghadapi ombak lowita.

Saya berenang seorang diri menikmati desiran ombak. Saya menjatuhkan tubuh mengikuti terpaan ombak hingga terhempas menyentuh bibir pantai. Saya nikmati terbawa oleh arus gelombang ombak, saya merasakan nikmatnya gelembung air laut itu yang menyentuh wajah saya, sekitar 10 meter dari bibir pantai. Saya tidak berani berenang melebihi jarak 10 meter agar saya bisa mengontrol keadaan.

Sambil menikmati berenang, dalam hati saya berguman semoga ada orang lain yang datang menyusul. Sampai sekitar 30 menit, tidak ada orang lain yang menyusul turun ke laut, maklum ombak cukup tinggi. Di bibir pantai berkumpul berbagai jenis sampah plastik dan sampah kayu tanpa ada upaya dari pengelola objek wisata pantai membersihkan berbagai jenis sampah tersebut.

Menjelang pukul 9 pagi, peserta raker sudah mulai berdatangan, saya beranjak menuju tempat mandi air bersih. Sepintas saya perhatikan di ruang raker belum ada sound sistem. Belakangan saya dapat informasi jika pihak yang menyediakan sound sistem mengalami masalah, semalam sebelumnya lowita dan sekitarnya diterpa angin putting beliung, rakerpun molor dari jadwal sebelumnya.

Raker ini baru bisa dilaksanakan setelah lima bulan setelah terbentuknya kepengurusan IKA UMI Parepare. Pengurus IKA UMI Pusat telah menerbitkan Surat Keputusan, kepengurusan tersebut sudah memiliki legalitas yang kuat untuk beraktivitas. Agenda Raker tahun pertama ini yaitu menyusun program kerja dan melakukan resapel pengurus setelah wafatnya wakil ketua, Sofyan Lahabi, SH, MH.

Suasana pantai menjadi salah satu alasan memilih Lowita sebagai tempat raker. Acara berlangsung informal, jauh dari kesan formal tetapi dua agenda raker tercapai sesuai harapan pengurus. Jumlah divisi sebanayak 12 sehingga jumlah program kerja mengikutinya sebanyak 12 pula. Ada program yang akan dilaksanakan sendiri oleh pengurus dan ada pula yang akan bekerjasama dengan pihak lain.

Jika organisasi pada umumnya dalam menyusun program kerjanya hanya sekali dalam satu priode, maka IKA UMI Koordinatorat Parepare mengambil cara yang berbeda, yaitu hanya merumuskan satu kegiatan dalam setahun untuk setiap divisi. Pada tahun kedua nanti, kegiatan tahun lalu akan dievaluasi dan disusun lagi kegiatan pada tahun kedua. Demikian halnya pada tahun berikutnya.

IKA UMI setiap tahun akan melaksanakan evaluasi dan menyusun program kerja tahunan. Sebagai organisasi para alumni, sebaiknya tidak menggunakaan pendekatan prosedur formal tetapi tentu syarat dan ketentuan tetap berlaku. Spirit yang dibangun yaitu silaturahmi para alumni sehingga raker dan evaluasi diharapkan sebagai momen untuk saling bersilaturahmi sesama pengurus.

Raker tahun pertama ini mengangkat tema merajuk kebersamaan memberdayakan umat. Berbagai latar belakang profesi hadir dalam raker IKA UMI, beragam gagasan bermunculan meski ada dinamika di dalam forum, namun tidak mengarah pada perbedaan yang berpotensi terjadinya adu argumentasi yang sengit. Program kerja berakhir setelah masuk waktu sholat dhuhur.

Ketua Umum IKA UMI Koordinatorat Parepare, Dr. H. Ahmad Saleh, SH, MKn, MKn, memberi kata sambutan sekaligus membuka rapat kerja secara resmi. Beliau menegaskan kembali bahwa organisasi ini mari kita bangun dengan spirit silaturahmi. Bukankah silaturahmi itu kata Rasululah, memperbanyak rezeki dan memperpanjang umur.

Mengawali agenda pembahasan program kerja, saya mengajak peserta raker mengirimkan surah Alfatihah kepada Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, almarhum Sofyan Lahabi, SH, MH., yang meninggal dunia pada bulan Januari yang lalu pada saat almarhum berenang di pantai mattiro tasi. Semoga almarhum di lapangkan kuburnya dan diampuni semua dosanya selama hidup di dunia.

Pada bulan ramadhan tahun ini, program kerja yang disepakati di bidang Hubungan Masyarakat dan Da’wah, yaitu tarwih bersama. Berbeda tarwih bersama atau yang lebih dikenal dengan tarwih keliling. IKA UMI memusatkan tarwih bersamanya di masjid karena perintah agama adalah memakmurkan masjid, kata pengurus lainnya mengingatkan.

Pelaksanaan tarwih bersama akan dilaksanakan di Kota Parepare sebanayak dua kali di awal ramadhan dan sekali di Kota Makassar pada pertengahan ramadhan. Direncanakan dilaksanakan di masjid kampus UMI. Setelah jamaah selesai sholat tarwih, pengurus IKA UMI akan berdiskusi tentang tema agama. Khusus sholat tarwih di kampus UMI, diharapkan sebagai momen kembali ke kampus UMI.

Pengurus IKA UMI Parepare berasal dari semua angkatan dan dari berbagai fakultas dan program studi. Potensi ini merupakan kekuatan yang perlu diorganisir untuk ikut memberi kontribusi terhadap kemajuan daerah. Pemda tidak bisa mengatasi sendiri permasalahan daerah, perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak. IKA UMI Parepare akan mengambil peran untuk memberdayakan umat.

Menjelang raker ditutup oleh ketua umum, saya meminta waktu membacakan pantun.

UMI itu kampus islami
Alumninya banyak di Parepare
Hari ini kita buat rencana dan bersilaturahmi
Teruslah berkarya untuk masa depan Parepare.

Acara raker IKA UMI ditutup jam dua siang. Desiran ombak pantai lowita, masih tetap bergerak sama seperti di pagi hari. Semoga program kerja yang telah dirumuskan akan bergerak sama seperti ombak di bibir pantai lowita yang seolah datang membawa energi bagi umat yang sedang menghadapi permasalahan sosial-ekonomi. Kelompok intelektual tak boleh diam melihat masalah masyarakat.