Oleh : Ibrahim Fattah, Sekum IKA UMI Koordinatorat Parepare
PORTALINSIDEN.com, PAREPARE- Hari Sabtu, 25 Februari, pagi-pagi atmosfir Parepare cerah, saya menuju Lowita tempat rapat kerja Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia atau IKA UMI Parepare. Saya bermaksud berenang di pantai lowita sebelum raker dimulai, Namun ombak sangat tinggi disertai angin kencang, awalnya saya ciut melanjutkan niat berenang, akhirnya saya tetap nekad menguatkan nyali menghadapi ombak lowita.
Saya berenang seorang diri menikmati desiran ombak. Saya menjatuhkan tubuh mengikuti terpaan ombak hingga terhempas menyentuh bibir pantai. Saya nikmati terbawa oleh arus gelombang ombak, saya merasakan nikmatnya gelembung air laut itu yang menyentuh wajah saya, sekitar 10 meter dari bibir pantai. Saya tidak berani berenang melebihi jarak 10 meter agar saya bisa mengontrol keadaan.
Sambil menikmati berenang, dalam hati saya berguman semoga ada orang lain yang datang menyusul. Sampai sekitar 30 menit, tidak ada orang lain yang menyusul turun ke laut, maklum ombak cukup tinggi. Di bibir pantai berkumpul berbagai jenis sampah plastik dan sampah kayu tanpa ada upaya dari pengelola objek wisata pantai membersihkan berbagai jenis sampah tersebut.
Menjelang pukul 9 pagi, peserta raker sudah mulai berdatangan, saya beranjak menuju tempat mandi air bersih. Sepintas saya perhatikan di ruang raker belum ada sound sistem. Belakangan saya dapat informasi jika pihak yang menyediakan sound sistem mengalami masalah, semalam sebelumnya lowita dan sekitarnya diterpa angin putting beliung, rakerpun molor dari jadwal sebelumnya.
Raker ini baru bisa dilaksanakan setelah lima bulan setelah terbentuknya kepengurusan IKA UMI Parepare. Pengurus IKA UMI Pusat telah menerbitkan Surat Keputusan, kepengurusan tersebut sudah memiliki legalitas yang kuat untuk beraktivitas. Agenda Raker tahun pertama ini yaitu menyusun program kerja dan melakukan resapel pengurus setelah wafatnya wakil ketua, Sofyan Lahabi, SH, MH.
Suasana pantai menjadi salah satu alasan memilih Lowita sebagai tempat raker. Acara berlangsung informal, jauh dari kesan formal tetapi dua agenda raker tercapai sesuai harapan pengurus. Jumlah divisi sebanayak 12 sehingga jumlah program kerja mengikutinya sebanyak 12 pula. Ada program yang akan dilaksanakan sendiri oleh pengurus dan ada pula yang akan bekerjasama dengan pihak lain.