PORTALINSIDEN.com, Mamuju Sulbar —Menurut Badan yang mengurusi kesehatan Dunia WHO, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi, kronis dan infeksi yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan kognitif dan motoric pada bayi atau anak.
Trend problem stunting yang sejak beberapa tahun belakang menempatkan Sulawesi Barat berada di urutan teratas di Indonesia. Kasus Stunting yang melanda Negeri ini terutama masyarakat yang berada di wilayah pedesaan, pesisir dan beberapa pulau ini diakibatkan karena faktor ekonomi dan minimnya ilmu pengetahuan dimiliki para Ibu-ibu hamil tentang penting nya asupan nutrisi yang cukup bagi Ibu hamil.
BKKBN Sulbar yang memperakarsai program gerakan percepatan penurunan angka stunting dengan 11 poin langkah mendapat respon positif Salah lembaga Pegiat kemanusian di Mamuju, yakni Lembaga Gerakan Maju Masyarakat Pesisir dan Pulau (GEMA – MPP) Sulawesi Barat yang dinakhodai Rhasez Sumampov.
Menurut Rhasez, langkah yang digagas oleh BKKBN Sulbar sangat positif, namun perlu ditambah satu poin lagi agar program tersebut segera mampu diwujudkan. “Sebaiknya pihak BKKBN Sulbar selaku peng inisiasi kegiatan ini melibatkan Lembaga kami, karena kerja-kami lembaga kami banyak bersentuhan dengan masyarakat bawah, masyarakat ekonomi lemah terutama yang tinggal di wilayah pesisir, pelosok dan pulau-pulau dalam wilayah Sulbar ini” Kata Rhasez.
Rhasez melanjutkan, bahwa penderita kasus stunting lebih banyak mendera rakyat yang ada di pelosok pedesaan, yang tinggal di pegunungan serta pesisir dan pulau-pulau yang notabene pengetahuan mereka tentang kesehatan sangat minim.
“Nah, kami dari GEMA-MPP hadir menawarkan diri untuk bergandengan tangan dengan BKKBN dalam mewujudkan percepatan 11 ponin langkah tersebut” Ucapanya.
“Peta jalan yang dibuat BKKBN Sulbar yang salah poin dalam 11 langkah percepatan mengatasi persoalan stunting ini mungkin kami lebih memahami peta jalan tersebut karena sejak 2007 tugas kami memang lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat kecil” Tutur Direktur GEMA-MPP.
Kata Rhasez lagi, rakyat kita yang tinggal di wilayah pedesaan maupun pulau-pulau selain kurang memahami ilmu gizi dan nutrisi, pengetahuan bagaimana memeneg dan mengolah keuangan merekapun teramat sedikit. Untuk itulah, sebagai lembaga yang banyak berhubungan dengan masyarakat ekonomi lemah kami perlu hadir untuk merubah mainset atau pola fikir mereka dan membekali sedikit ilmu bagaimana pentingnya memahami kesehatan dan nutrisi terutama bagi kaum perempuan dan ibu hamil.
#Pewarta:Muh.Sabaruddin Portalinsiden