Sementara, Taufan Pawe mengemukakan, pihaknya merasa terhormat dan bangga atas kehadiran para peserta Rakerda PD PERPAMSI Sulsel. Hal itu, kata dia, merupakan bukti bahwa Parepare kini semakin diminati, dan sebagai Kota Cinta, juga dicintai oleh warga dari daerah lain.
Taufan menjelaskan, berbicara air bersih dan air minum harus dipisahkan, karena tidak ada tata kelola air bersih yang tidak bisa diminum karena mengandung unsur fisika dan kimia.
“Aiir bersih layak diminum, dan di negara manapun demikian. Hanya saja, di Indonesia kenapa tidak bisa diminum, karena instalasi air kita pasti terkontaminasi dengan air melalui IPA. Jadi, kita masih menyebut ketersediaan air bersih. Untuk Parepare, kita memiliki 17 titik sumur bor dalam dengan metode geolistrik,” ungkapnya.
Taufan menerangkan, secara khusus keberhasilan PAM Tirta Parepare juga tak lepas dari kerja-kerja kolektif dan kolaboratif, antara Pemkot Parepare, DPRD dan manajemen PAM Tirta Karajae.
“Dari awal saya yakin Direktur PAM Tirta pribadi berintegritas. Sehingga, jika ada yang mengatakan PAM Tirta Parepare berhasil, alhamdulillah. Semoga PAM Tirta Parepare dapat menjadi salah satu contoh di Sulsel,” pungkasnya.