“Kita sangat kekurangan penerjemah, jadi pada saat kegiatan atau forum-forum yang menghadirkan ragam disabilitas sebagai peserta, maka di situ mereka (difabel) akan sulit menerima atau menyampaikan aspirasinya,” ungkapnya.
Menurut dia, pemerintah daerah sudah harus memikirkan untuk melakukan pelatihan keterampilan penerjemah bahasa, agar realisasi ramah difabel di Kota Parepare dapat terwujud.