Guru Layangkan Surat Pernyataan Menolak Kelanjutan Kepemimpinan Kepsek UPTD SMPN 3 Parepare

PORTALINSIDEN.Com, PAREPARE — Sejumlah guru di UPTD SMP 3 kota Parepare melayangkan surat pernyataan yang menolak kelanjutan kepala sekolah UPTD SMPN 3 kota Parepare.

Sebanyak 20 tuntutan yang dituangkan dalam surat pernyataan tersebut,diantaranya :

1.Tidak memperlihatkan sikap kepemimpinan yang baik dengan selalu mengeluarkan kata-kata kasar,sering marah marah dan teriak teriak memaki guru menggunakan mikropon yang terdengar sampai luar sekolah sehingga guru tidak nyaman dan tertekan berada disekolah.

2.Ada ketidaksehatan dalam pengelolaan keuangan disekolah Dana ditempatkan bukan pada posnya.

3.Tidak menghargai pendapat orang lain,setiap guru berpendapat di rapat langsung dipotong padahal pembicaraan belum selesai,dan selalu merasa pendapatnya yang paling benar.

4.Melakukan pembiaran terhadap fasilitas sekolah yang rusak (pintu mushollah,pintu kelas,pagar,pintu WC)

5.Tidak menghargai keputusan rapat pembagian tugas guru yang dilaksanakan pada saat libur akhir semester 1,dengan memerintahkan guru untuk menukar kelas yang diampu padahal semua perangkat pembelajaran guru sudah selesai ditanda tangani kepala sekolah dan selama 1-2 minggu semua guru sudah melakukan tugas mengajar dikelasnya masing-masing.

6.Tidak memanusiakan bawahan dengan menyia nyiakan 12 jam pelajaran dimana menugaskan 1 orang untuk rangkap jabatan kepala perpustakaan dan wakasek humas,padahal notabene beberapa guru harus mengambil jam disekolah lain.

7.Terlalu sering menyakiti perasaan bawahan yang lemah dengan menyindir dan berkata kasar didalam rapat.

8.Tidak segan memukul dan menendang siswa di depan guru dan siswa yang lain,kadang kadang bukan hanya dengan tangan kosong tetapi menggunakan mikropon.

9.Tidak ada empati terhadap guru gurunya yang sedang sakit,jangankan menjenguk menanyakan kabar saja tidak pernah. Bahkan jika tidak ada guru yang meminta izin lewat pesan WA untuk tidak kesekolah karna sakit,malah diabsen ditulis izin,kadang kadang WA itu dibala dengan foto buku izin.

10.Memutuskan silaturahmi dengan beberapa bawahan dengan cara memblokir tanpa alasan yang jelas.

11.Gaya kepemimpinan otoriter,kasar dalam bertutur kata,dan bersikap arogan serta angkuh dengan jabatan yang dimiliki.

12.Mengintrupsi proses pembelajaran pada kegiatan supervisi yang dilakukan oleh guru didepan siswa. Hal ini menjatuhkan martabat dan citra sebagai guru didepan siswa.

13.Sering mengeluarkan diksi pengamcaman untuk memutasikan bawahan.

14.Mempersulit proses tanda tangan sehingga menimbulkan trauma bagi setiap bawahan yang ingin meminta tanda tangan. Hal ini mengakibatkan bawahan menunda kenaikan pangkat.

15.Menerima/mengankat guru dan pegawai tanpa melakukan koordinasi / meminta pendapat dan saran dari bawahan.

16.Menjatuhkan mental bawahan didepan umum.

17.Terlalu sering rapat (kadang 3x seminggu) tanpa mempertimbangkan efesiensi dan urgensi pembahasan. Sering mengorbankan waktu belajar siswa dan waktu libur guru.

18.Dalam kegiatan rapat apabila ada bawahan yang mengemukakan pendapatnya,maka dianggap sebagai pembangkang dan lawan.

19.Apabila memperingati hari perayaan tertentu bawahan yang tidak melakukan / menuruti keinginannya maka berdampak pada absen yang disilang.

20.Ada satu guru dan satu pegawai yang sudah lama mengabdi di SMPN 3 Parepare menggunakan Sk Kepala sekolah,justu berhenti mengabdi saat SK Hondanya keluar karena tidak sanggup diminta membayar upeti atau ucapan terimah kasih atas pengurusan SK Hondanya.