Rahmaniar lanjut Ganjar akan menghadiri undangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mempresentasikan makalah yang ditulisnya.
Makalah berjudul “Peran Komunitas Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD) dalam Melestarikan Bahasa Daerah di Kota Parepare” yang ditulis Rahmaniar akan dipresentasikan di hadapan kurang lebih 1.500 peserta yang juga dipilih secara selektif, yakni 500 orang secara luring dan 1.000 orang secara daring.
Ganjar menguraikan, KBI ini sendiri merupakan forum ilmiah yang ditunggu-tunggu karena hanya berlangsung sekali dalam lima tahun. KBI dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan tujuan menentukan arah kebijakan pengembangan, pembinaan, pelindungan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua unsur pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran dan informasi tentang penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia.
“Dalam Kongres ini juga akan dihasilkan rekomendasi untuk pengambil kebijakan dalam melakukan tugas dan fungsi pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa di Indonesia serta strategi penginternasionalan bahasa Indonesia,” urainya.
Selain 37 orang pemakalah yang didominasi dosen dan peneliti, baik dalam maupun luar negeri, KBI itu juga akan menghadirkan tiga orang pembicara kunci, yaitu Retno L.P. Marsudi, Menteri Luar Negeri RI yang akan membahas “Peran Bahasa Indonesia dalam Diplomasi Luar Negeri RI”. Selanjutnya, Stefania Giannini, Asisten Direktur Jenderal UNESCO Bidang Pendidikan dengan judul bahasan “The Global Picture of Mother Tongue Preservation: Challenges and Opputunities fron a UNESCO Perspective”. KBI juga menghadirkan Najwa Shihab, penggiat literasi, yang akan membawakan materi “Literasi Multibahasa dan Multibudaya”.
