“Kita sudah turun. Jadi tiap hari itu (selain tanggal merah) SPBE memberangkatkan 13 truk bermuatan tabung elpiji 3 kilogram untuk disuplai kepada agen dan diteruskan ke pangkalan dan pengecer,” jelasnya.
“Setiap truk memuat 560 tabung gas elpiji 3 kilogram, jadi total 13 truk yang disuplai tiap hari untuk masyarakat sebanyak 7.280 tabung,” tambah Prasetyo.
Namun jika fakta di masyarakat terjadi kelangkaan, lanjut dia, maka bisa diasumsikan atau dicurigai ada agen atau pangkalan nakal yang bermain tidak menyuplai untuk masyarakat Parepare.
“Selain jelang idul adha, sekarang ini juga sudah masuk musim tanam. Kita tidak ingin ada oknum yang memanfaatkan gas elpiji bersubsidi diluar dari peruntukannya dalam rumah tangga,” harap dia
Prasetyo juga mengingatkan kepada agen dan pangkalan agar hanya melayani masyarakat Parepare. Jika ada oknum yang berani nakal, maka pemerintah daerah tidak akan segan memberikan sanksi.
“Jika ada agen atau pangkalan yang ditemukan nakal, maka akan kita sanksi dengan bersurat ke Pertamina dan SPBE untuk mencabut izin usaha agen atau pangkalan tersebut,” tandasnya.
