“Berdasarkan data tahun 2022, sebanyak 14 kasus kekerasan terhadap anak dan 9 kasus kekerasan terhadap perempuan. Hal ini perlu ditekan, sehingga diharapkan kedepannya Parepare dapat menjadi jadi kota aman serta ramah anak dan perempuan,” jelasnya.
Koordinator Program Inklusi Parepare, Abd. Samad Syam menyampaikan, tujuan kegiatan ini yaitu mengakselerasikan pembentukan UPTD PPA untuk pencapaian Kota Layak Anak di Kota Parepare.
“Tidak hanya itu, juga untuk meningkatkan pemahaman peran dan fungsi SKPD terkait dalam pencapaian indikator kelembagaan dan klaster kota layak anak. Membangun jejaring antar lembaga penyedia layanan perlindungan khusus, baik dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat,” tandasnya.
Diketahui, program inklusi adalah program kemitraan Australia-Indonesia yang mendukung prioritas kebijakan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Program ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia, dan rencana aksi terkait, yang berkomitmen pada kerja sama untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif-disabilitas.