Film yang diproduksi oleh Cella Eja Art ini, mengangkat kisah seorang Andi Oddang To Sessungriu yang mendapatkan mandat sebagai generasi penulis aksara lontara Bugis.
“Andi Oddang To Sessungriu adalah kisah penyalin ilmu yang bertahan di Tengah era digital ini. Andi Oddang To Sessungriu yang mendapatkan mandat sebagai generasi penulis aksara lontara Bugis. Bertahan dan mendedikasikan hidupnya sebagai palontara yang saat ini tidak terlalu diperhatikan keberadaannya,” lanjut Andi Musran.
Pemutaran perdana dan diskusi film ini, kata Andi Musran, akan berlangsung Auditorium Institut Agama Uslam Negeri (IAIN) Parepare, di Jalan Amal Bhakti No.8, Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, pada Senin, (19/6/2023), Pukul 13:00 WITA sampai selesai.
Menurut Andi Musran, secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam mengenai pembelajaran aksara lontara di sekolah-sekolah formal dan komunitas sebagai pintu masuk untuk memikirkan bersama kemungkinan inovasi dan kerjasama multipihak.
“Kami berharap ke depan nantinya akan melahirkan berbagai terobosan terbaru dalam menunjang masa depan aksara lontara,” harapnya.
Ada pun gambaran sinopsis pada film ini lanjutnya, saat usianya masih 10 tahun Andi Oddang To Sessungriu terkena sakit berbulan-bulan. Di perutnya muncul benjolan berwarna merah, orang Bugis biasa menyebutnya cellakeng.