Flm Dokumenter “Palontara” Karya Andi Musran Akan Diputar Perdana di Parepare

Bagi tradisi palontara itu tanda dia akan menjadi penerus palontara. Andi Oddang To Sessungriu kemudian dilantik oleh ayahnya setelah usianya 21 tahun untuk melanjutkan tradisi menyalin dan menulis sebagaimana kerja-kerja palontara.

Andi Oddang To Sessungriu menyalin naskah lontara ayahnya, dan juga dari orang-orang yang dia temui sebagai upaya memperbaharui, dan menulis pengetahuan yang dia dapatkan sepanjang hidupnya.

Di era digital saat ini, Andi Oddang To Sessungriu melakukan penyesuaian media yang digunakan tiap melakukan penyalinan dan penulisan. Namun hal itu tidak semuanya sejalan dengan apa yang sudah disepakati dengan ayahnya saat dilantik sebagai palontara.

Sekadar diketahui, lontara di kalangan masyarakat Bugis, itu dikenal sebagai naskah kuno dari daun lontar yang ditulis oleh palontara (orang yang bertugas menulis aksara di daun lontar) secara turun temurun.

Di dalam naskah lontara, tertuang ilmu pengetahuan: adat istiadat, budaya, pertanian, kelautan, perbintangan, sejarah kerajaan, dan banyak lagi pengetahuan yang melingkupi kehidupan masyarakat Bugis terdahulu.

Seluruh nilai-nilai hidup yang menjadi jejak leluhur Bugis tertuang dalam wujud aksara lontara.

Sehingga, membicarakan lontara berarti membicarakan pintu untuk menjelajahi
kebudayaan Bugis lebih jauh.