PORTALSULBAR, Mamuju — Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat memiliki tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.
Berbanding lurus dengan hal tersebut, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Sulawesi Barat hingga akhir semester satu tahun ini telah merealisasikan beberapa program kegiatan, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya petani tanaman pangan, hortikutura dan peternakan.
Dinas TPHP Sulbar yang dinakhodai Muhtar, M Si, kepada media Portalinsiden.com via rilisnya menyampaikan bahwa,
Program dan kegiatan kami yang sudah terealisai sampai dengan penghujung semester pertama tahun Anggaran 2023 ini yang meliputi ;
PROGRAM penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, berupa pengadaan alat pengolahan tanah kecil cultivator sebanyak 8 unit dan Traktor Tangan Roda Dua (TR.2) sebanyak 10 unit.
Selain itu, sambung Muhtar, juga telah merealisasikan kegiatan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura melalui Balai Benih Induk berupa pengembangan benih bawang merah, tomat, padi inbrida, dan jagung komposit.
“Pelaksanaan Program ini bertujuan untuk menyediakan Benih Sumber (kelas
Benih Pokok) tanaman pangan dan hortikultura bagi petani maupun kelompok tani penangkar benih, yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi Benih Sebar ( label biru) yang siap diedarkan kepada petani dengan jaminan mutu yang dkeluarkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Suawesi
Barat” tutur Kadis TPHP Sulbar.
Lebih lanjut Kadis Kadis TPHP Sulbar mengutarakan, Pengadaan sarana produksi bawang merah dan cabe masing-masing seluas 5 ha, untuk 9 kelompok tani yang ada di wilayah Kabupaten Polman, Majene, dan Mamuju.
Selanjutnya, masih kata Muhtar, bahwa dalam rangka memacu produksi komoditas hortikultura melalui
kegiatan Kampung hortikultura juga telah digelar fasilitasi pengadaan sarana
produksi komoditas bawang merah, aneka cabe, manggis, durian, pisang, dan jahe,
sebanyak 65 kelompok tani di seluruh kabupaten se sulbar.
Peogram selanjutnya, sambung Muhtar, yakni PROGRAM pengendalian Kesehatan hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner, telah dilakukan pengadaan obat-obatan hewan untuk pengendalian penyakit hewan terutama penyakit mulut dan kuku (PMK), penyakit jembrana yang akhir-akhir ini banyak menyerang sapi bali di wilayah Sulawesi barat, dan penyakit ASF untuk ternak babi, serta vaksin Rabies. Obat2an ini penggunaannya didistribusikan ke masing-masing kabupaten sesuai dengan populasi ternak dan stok obat-obatan yang ada.
PROGRAM pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian dalam rangka OPT tanaman pangan dan hortikultura, telah dilaksanakan perbanyakan sarana pengendalian ramah lingkungan berupa Agens Hayati dan Perstisida Nabati melalui laboratorium Agens Hayati Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulbar.
Dan PROGRAM perizinan usaha pertanian dalam rangka penerbitan rekomendasi untuk produsen dan pengedar benih tanaman pangan sebanyak 23 permohonan dan rekomendasi produsen dan pengedar benih hortikultura sebanyak 16 permohonan yang diajukan oleh petani baik perorangan maupun kelompok. Selain itu juga ada kegiatan registrasi kebun untuk 2 kelompok tani yang mengusahakan tanaman hortikultura dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk hortikultura dalam hal pemasaran.
Untuk memfasilitasi perjlanan para KTNA, dan organisasi petani lainnya dalam rangka mengikuti Penas KTNA ke XVI di Padang Sumatra Barat, menyelenggarakan studi banding petani hortikultura dan peternakan ke pulau Jawa dan penyelenggaraan pelatihan budidaya melon bagi petani milenial yang berasal dari 5 kabupaten se Sulbar.
Selain itu guna memberikan contoh kepada petani dalam upaya meningkatkan pendapatan petani sawah, bidang menyuluhan juga membuat Demplot usaha minapadi sebanyak 1 unit di kab.Polewali Mandar, sebagai salah satu wilayah yang memiliki lahan sawah irigasi teknis yang terluas di sulbar.
Realisasi Program selanjutnya meliputi ;
Demplot penerapan teknologi pertanian di Pasangkayu, BPP, Martajaya, BPP.Baras,
masing-masing satu unit dengan jumlah peserta temu lapang masing-masing 40 org.
Pelatihan Teknis penerapan teknologi pertanian, 15 org di Pasangkayu,
Studi banding petani ternak di Bali 15 org,
Studi banding peternak di BBIB, bandung 15 orang
Penas, di Padang 57 orang
Diklat alih kelompok penyuluh 39 org di BPSDM pertanian di Kalukku.
Pewarta: Muh. Sabaruddin
Sumber : Rilis Kadis Dinas TPHP