PAM Tirta Karajae Siapkan Skenario Hadapi Kemarau

PORTAL, PAREPARE — Kekeringan yang disebabkan musim kemarau berkepanjangan tahun ini, membuat sejumlah daerah di Nusantara terdampak. Meski cadangan air baku di kota Parepare saat ini masih terbilang normal, namun pihak Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae kota Parepare, Sulawesi selatan, telah merencanakan skenario penanganan jika terjadi kekeringan air baku, agar kebutuhan air bersih bagi warga tetap terpenuhi.

Seperti yang diungkapkan direktur Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae kota Parepare, Andi Firdaus Djollong. saat ditemui di pengolaan air baku salo karajae Parepare, Selasa (22/08/2023)

“alhamdulillah, saat ini debit air baku di salo karajae masih normal kita berdoa semoga itu bisa bertahan hingga bulan 10 mendatang, karena berdasarkan pantauan bmkg, kemarau hingga bulan 10. skenarionya adalah kalau misalkan terjadi penurunan debit di sini (salo karajae) maka kami maksimalkan sumur dalam, sudah ada beberapa pemetaan yang kami buat untuk distribusi pompa yang ada di wilayah kota ini untuk bagaimana bisa melayani distribusi untuk pengolahan salo karajae, kalau betul-betul of,”jelas Firdaus.

Selain skenario pengolahan air yang disiapkan, lanjut Firdaus, pihaknya juga menyiapkan titik pengambilan air bersih bagi warga yang mengalami krisis air, akibat debit air baku berkurang disebabkan musim kemarau berkepanjangan.

“jadi selain itu, kami juga telah merencanakan untuk menyiapkan 22 titik sumur pengambilan air bersih di 22 kelurahan, gunanya untuk melayani warga yang terdampak krisis air karena pengaruh air baku berkurang,”lanjutnya

“jadi kita manfaatkan sumur dalam yang ada. warga bisa mengambil air di sana secara gratis. itu baru kami fungsikan kalau betul-betul sumber air baku salo karajae berkurang,”tandasnya.