Sungai Kali Mamuju Penuh Sampah, Dikeluhkan Banyak Warga.

PORTALSULBAR, MAMUJU– Ada beberapa dampak negatif jika sampah tidak ditangani secara serius yaitu: Menyebabkan kerusakan ekologis, Menyebarkan penyakit, Menyebabkan terjadinya banjir, Menimbulkan bau tidak sedap dan Menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah.

Sampah yang dibuang ke sungai atau ke sembarangan tempat dapat mencemari udara, air, dan tanah. Sampah organik yang membusuk dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan merusak kualitas udara di sekitarnya. Sedangkan sampah plastik yang tidak dapat terurai dapat mencemari sungai, laut, dan tanah.

Bila sampah tidak dikelola dengan baik dan hanya langsung dibuang ke sungai atau kesembarng tempat maka akan mengurangi nilai kebersihan dan keindahan, mengurangi kenyamanan, menjadi media penularan penyakit (lalat, tikus, nyamuk, kecoa), dapat mencemari kualitas udara di lingkungan kita.

Membuang sampah pun dapat mengakibatkan banjir akibat penumpukan sampah di dasar sungai. Timbulnya berbagai penyakit dari mikroba pathogen yang berkembang di air sungai tercemar, Air sungai kekurangan oksigen dan mengancam keberlangsungan kehidupan ikan-ikan di dalamnya.

Dampak lain dari pencemaran sungai ini juga adalah ekosistem sungai yang mati dan banyak bakteri serta virus yang muncul akibat hal tersebut dan tidak sedikit masyarakat dialiran sungai yang tercemar terkena sakit.

Adalah FR, seorang warga dan sosok pemerhati lingkungan di Mamuju serta beberapa warga lain menyoroti kondisi sungai kali mamuju yang terkesan ada pembiaran oleh Pemerintah

“Masyarakat yang tiggal di sepanjang bantaran sungai membuang sampah ke dalam sungai karena minimnya fasilitas sampah baik penampungan sampah maupun kendaraan pengangkut sampah yang masuk ke muara sungai mulai dari jembatan kali mamuju sampai ke tempat pelengan ikan (TPI). Mohon hal ini disampaikan kepada pemerintah selaku penanggung jawab kebersihan lingkungan” tutur FR kepada media ini.

Bukan hanya hal pencemaran sungai yang di soal oleh banyak masyarakat, sejumlah masalah lain menyangkut kebersihan dan keindahan kota mamuju, terutama soal ternak sapi yang sejak dulu berkeliaran dalam kota mengotori lingkungan dan buang kotoran dijalan seakan tidak ada perhatian dan kepedulian pemerintah daerah.

“,Memperihatinkan dan sangat miris ini kota mamuju yang beken dengan sapaan Bumi Manakarra, sebagai ibukota provinsi Sulbar namun kondisi kotanya jauh dari kebersihan bahkan terkesan semrawut kurang tertata dengan baik” pungkas fr.

#PEWARTA : MUH. SABARUDDIN//PORTALINSIDEN.COM*