PORTALSULBAR, MAMUJU– Sejumlah problem yang mencuat di Sulbar diantaranya adalah masaalah 4+1. Dan Salah satu yang paling banyak menyita perhatian selain stunting yang menempatkan Sulbar paling terpuruk secara Nasional adalah Anak Putus Sekolah.
Kepala dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar Mithhar bersama Kepala UPTD BPTIKPK Dinas Pendidikan Sulbar, Oktorio Abraham Saragih, dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Mamuju yang mewakili, Kabid SD Haidar, Kepala Desa Saletto, Abdul Kadir, Kepala Sekolah tingkat SD,SMP dan SMA SMK setempat dan pengawas tingkat SMU serta 15 kepala dusun melakukan pertemuan kolaborasi serta koordinasi bersama yang membahas tentang penanganan Anak tidak sekolah di desa Saletto untuk menjadi Zero ATS, di aula, Kantor desa(9/9/2023).
Dalam penyampaiannya, Mithhar mengatakan, bahwa penanganan anak tidak sekolah merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh PJ Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh dalam mengentaskan anak tidak sekolah di Sulawesi Barat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN yang menyatakan bahwa jumlah ATS disulbar cukup tinggi, maka pemerintah Sulbar dalam hal ini diknas provinsi dengan sigap langsung membentuk tim dengan melibatkan jajaran yang ada di dinas pendidikan Sulbar untuk melakukan validasi data untuk mensingkronkan data dari BKKBN.
Dijelaskan, hasil diporeleh dilapangan oleh tim penanganan anak tidak sekolah, diknas provinsi Sulbar menemukan adanya perbedaan data BKKBN.
Dari data yang terhimpun oleh tim bahwa terjadi pengurangan anak tidak sekolah. Dari pengurangan tersebut dikarenakan temuan dilapangan sudah banyak dari mereka yang ternyata sudah lulus sekolah, namun masih terdata sebagai anak putus sekolah.
Namun demikian kita tetap melakukan percepatan penanganan agar anak anak yang putus sekolah ini dapat dikembalikan kesekolah, baik pendidikan secara formal maupun non formal. Dengan mengembalikan mereka kesekolah, yang saat ini telah berjalan dengan bekerjsama diknas Sulbar dan diknas se kabupaten ujar lelaki lulusan Doktor UNM ini.
“Dari kegiatan yang kita laksanakan di desa saletto tentunya kita harapkan kedepannya anak anak tidak sekolah ini bisa dikembalikan kesekolah dan segera mendapatkan pendidikan . Dengan kolaborasi yang baik, insya Allah akan memberikan dampak yang baik nantinya sesuai harapan kita semua” tutur Mithhar.
Harapan saya, sambungnya, bahwa anak adalah aset bangsa yang perlu kita tangani secara serius. Mereka adalah penerus bangsa ini. Mari saling merangkul dan saling bergandengan tangan , jangan ada kata bahwa ini bukan tugas saya, akan tetapi seluruh komponen bisa bersama sama merangkul untuk menangani masalah ATS.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan MOU kesepakatan penanganan Zero anak tidak sekolah di Desa Saletto bersama pihak pihak terkait.