Menurut Sinta, proses belajar untuk TK di sekolah Gamaliel sudah berjalan sejak tahun 2016 yang terletak di Jalan Muhammad Arsyad, sedangkan untuk SD mulai proses belajar mengajar sejak tahun 2020 yang berlokasi di Jalan Bau Masepe.
“Hanya saja dua lokasi sekolah ini masa kontrak gedung bangunannya sudah akan habis, sehingga diinisiasi melakukan pembangunan di Wilayah Soreang sebagai kebutuhan mendesak untuk ajaran baru nantinya,” ungkapnya.
Terkait izin yang dipersoalkan sekelompok orang, lanjut Sinta, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait bila mana ada izin tambahan yang harus dipenuhi.
“Kami sudah melakukan pengurusan izin-izin secara prosedural, namun tetap akan kami koordinasikan kembali kepada instansi terkait jika memang masih ada kekurangan,” tandasnya.
*Rencana Pembangunan Sekolah Gamaliel Sudah Disosialisasikan ke Masyarakat Soreang*
Sementara terkait sosialisasi rencana pembangunan gedung sekolah Gamaliel di wilayah Soreang sudah disosialisasikan di Kantor Kelurahan Watang Soreang yang dihadiri langsung Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh agama, serta tokoh masyarakat pada tanggal 21 Juni 2023.
Dalam pertemuan tersebut, ditekankan gedung yang akan dibangun adalah sekolah bukan tempat ibadah, dengan sistem pendidikan kurikulum merdeka dimana mengikuti kebijakan Dinas Pendidikan.
Warga Soreang saat itu juga meminta dibuatkan surat pernyataan yang dinotariskan bahwa pembangunan yang akan dibangun adalah gedung sekolah bukan tempat ibadah.