“Melalui kegiatan ini kita bisa mengukur kontribusi setiap stakeholder dalam pembangunan daerah serta memberikan ruang untuk menyampaikan gagasannya terkait program inklusi,” katanya.
Sementara, Program & MonEv Officer Yayasan BaKTI Inklusi, Ghufran Kordi mengatakan, proses monitoring dilakukan dengan pendekatan partisipatif.
“Kita melakukan evaluasi dalam pengelolaan program dan keuangan terhadap program inklusi yang ada di Parepare. Apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan sudah dikelola secara efektif dan efesien,” tandasnya.
Diketahui, Yayasan BaKTI dan YLP2EM sebagai Mitra dalam Program Inklusi merupakan program kemitraan Pemerintah Australia (DFAT) dan Indonesia (BAPPENAS) untuk berkontribusi menuju demokrasi inklusif di Indonesia.