Sementara, Dosen BKI IAIN Parepare, Nurul Fajriani, yang juga narasumber dalam sosialisasi tersebut, menyampaikan bahwa tujuan psikoedukasi adalah membantu individu atau kelompok mengembangkan kemampuan diri dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan keterampilan coping untuk menghadapi tantangan tersebut (Griffith dalam Walsh, 2010).
“Sehingga program resiliensi sangat penting bagi warga binaan untuk dapat bangkit beradaptasi dengan kondisi yang ada. Konseling akan mendinamisasi kondisi warga binaan kapan harusnya succumbing (mengalah), survival (bertahan), recovery (pemulihan) dan Thiving (berkembang dengan pesat),” jelasnya.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut, lanjut dia, diperlukan kematangan emosi, pengendalian diri, optimisme, analisa hubungan kausalitas, empati, self efficacy, dan pencapaian.
“Resiliensi diri sangat penting selama warga binaan menjalani hukuman dan persiapan diri setelah bebas nantinya. Untuk itu kegiatan sosialisasi psikoedukasi dalam rangka meningkatkan resiliansi bagi warga binaan di Lapas IIA Parepare sangat penting untuk diberikan. Semoga kedepannya seluruh warga binaan dapat mengembalikan kepercayaan dirinya,” tandasnya.