Oleh : Nur Aqilah.R, Asmaul Husna
Parepare, PORTAL- Membahas mengenai hakikat sekolah dalam sosiologi pendidikan merupakan suatu hal yang menjadi sudut pandang dari seluruh kalangan.
Dalam kutipan bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenai Tujuan Pendidikan yaitu “adalah memerdekakan manusia”. Apasih itu manusia merdeka? menurut bapak pendidikan poinnya ada dua yaitu; selamat raganya, dan bahagia jiwanya (selamat dan bahagia).
Setelah dipikir-pikir tujuan yang kita cari dalam hidup hanya ingin selamat dan bahagia, namun jika ada seseorang yang berpikir bahwa tujuan hidup hanya akhirat, terus apa yang diharapkan kalau bukan selamat dari raga dan bahagia disurga. Hal inilah menjadi topik yang secara universal diterima dari berbagai pandanagan mulai dari filsafat, agama, sampai ilmu pengetahuan psikologi modern yang sepakat dengan hal ini, bahwa kita hanya mencari dua poin yaitu keselamatan dan kebahagiaan.
Menurut bapak Ki Hajar Dewantara mengenai Peran penting pendidikan ada tiga poin; pertama memajukan dan menjaga diri, kedua memelihara dan menjaga bangsa, dan ketiga memelihara dan menjaga dunia.
Ki Hajar Dewantara menyebutkan ketiga poin ini sebagai Filosofi Tri Rahayu, dimana bapak merasa bahwa semua ini terhubung dan saling berkontribusi pada kepentingan yang lebih besar (everything is connectife). Misalnya kita telah menjadikan diri kita merdeka dan bahagia, kira-kira lingkungan disekitar kita seperti keluarga, sahabat, atau orang-orang sekitar yang lainnya apakah hidupnya menjadi lebih baik?, nah pasti akan menjadi lebih baik.