Ada 3 macam norma kehidupan bermasyarakat, yaitu:
1. paham individualisme
2. paham kolektivisme
3.paham integralistik
Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik.
paham integralistik dilandasi pemahaman bahwa masing-masing anggota masyarakat saling berhubungan erat satu sama lain secara organis merupakan masyarakat. Masyarakat integralistik menempatkan manusia tidak secara individualis melainkan dalam konteks strukturnya manusia adalah pribadi dan juga merupakan relasi.
Kepentingan masyarakat secara keseluruhan diutamakan tanpa merugikan kepentingan pribadi. Contohnya seperti kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat; kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat; negara melindungi warga negaranya; serta selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.
Hal inilah yang kemudian membuat pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia secara individu dari orang per orang, tetapi juga meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya secara umum.
Fungsi landasan sosiologi pendidikan adalah sebagai berikut
Memberikan acuan atau dasar dalam penerapan pendidikan yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Membantu tenaga pengajar, yakni guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa di sekolah agar memiliki kebiasaan akrab dan harmonis antar sesama teman sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran dalam pendidikan tersebut.