Opini : Sekolah dan Kelompok Sosial

Oleh : Eka Sri Handayani dan Gunawan

Parepare, Portal — Sekolah bukan sekadar tempat belajar ilmu pengetahuan, melainkan juga tempat siswa berinteraksi dan bersosialisasi setiap harinya.

Secara alamiah, siswa akan mencari teman yang memiliki kesamaan minat dan nilai sehingga terbentuk kelompok-kelompok sosial di sekolah. Sekolah dapat dipandang sebagai kelompok sosial karena merupakan kumpulan orang yang terorganisir, memiliki tujuan bersama, dan berinteraksi secara sistematis dalam rangka mendidik peserta didik.

Kelompok sosial (sosial group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi serta kesadaran untuk saling tolong menolong.

Klasifikasi Kelompok Sosial:
In Group dan Out Group
In Group merupakan kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group. Contoh: Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkan “mereka” berartikulasi out group.

Kelompok primer dan Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial dilakukan secara tatap muka (face to face).

Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu langgeng.
Kelompok Formal dan Informal
Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll.