Opini : Sekolah dan Kelompok Sosial

Kelompok Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.

Kelompok Teratur dan Tidak Teratur
Kelompok teratur merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar mereka.

Sedangkan kelompok tidak teratur merupakan kelompok yang tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini terbentk karena pertemuan yang berulang-ulang. Contohkelompok belajar, klik, dan lain-lain.

Pembentukan kelompok sosial di sekolah pada dasarnya adalah hal yang wajar. Namun, kita juga tak jarang menyaksikan bagaimana dinamika kelompok sosial tersebut berpotensi melahirkan bullying atau intimidasi terhadap siswa yang tidak masuk dalam kelompok sosial tertentu. Siswa dengan latar belakang dan penampilan yang berbeda kerap menjadi sasaran bullying oleh kelompok sosial dominan di sekolah.

Oleh karena itu, sebagai institusi pendidikan sekolah tidak boleh pasif terhadap fenomena kelompok sosial dan interaksi antarsiswa ini. Sekolah dapat berperan lebih aktif mengelola perilaku sosial siswa, seperti menanamkan pentingnya saling menghargai perbedaan lewat kegiatan rutin melibatkan seluruh latar belakang siswa. Guru pun dituntut tegas bertindak jika terindikasi terjadi bullying atau intimidasi karena perbedaan kelompok sosial.

Selain itu, sekolah dapat mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh siswa tanpa membeda-bedakan latar belakang dan kelompok sosial. Dengan demikian, interaksi positif antar kelompok dapat terjalin. Siswa pun belajar saling menghormati perbedaan dan hidup berdampingan secara damai meski berbeda kelompok pertemanan.

Dengan pendekatan yang tepat, kelompok sosial di sekolah bahkan bisa menjadi sarana positif untuk saling memperkaya satu sama lain. Siswa dari berbagai latar belakang bisa saling bertukar pengalaman dan pandangan hidup yang berbeda. Kelompok-kelompok pertemanan di sekolah justru bisa menjadi miniatur masyarakat multikultural yang penuh toleransi. Tentu itu hanya bisa terwujud jika ada kesadaran bersama dari segenap komponen di sekolah.