Opini: Budaya Sekolah

Kepala sekolah harus menyadari bahwa budaya sekolah yang ada saat ini tidak lepas dari gaya kepemimpinannya. Perubahan budaya sekolah yang lebih sehat harus dimulai dari gaya kepemimpinan kepala sekolah. Sejalan dengan pernyataan ini, John Kotter menegaskan bahwa budaya sekolah berpengaruh terhadap tiga hal, yaitu :
1. kepala sekolah memperhatikan dan mengembangkan guru dan stafnya sesuai dengan potensinya,
2. dapat mempengaruhi guru-guru yang memiliki kemampuan kepemimpinan dan memiliki kemauan untuk memimpin atau dipimpin, dan
3. membantu menentukan sekolah agar memiliki jaringan informal yang diperlukan untuk membentuk kepemimpinan sekolah yang kuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pengembangan budaya mutu di sekolah, yaitu :
1. iklim dan lingkungan sekolah yang kondusif,
2. perangkat kerja dan fasilitas pembelajaran secara memadai,
3. prosedur dan mekanisme kerja yang jelas,
4. dorongan dan pengakuan atas prestasi kerja yang diraih guru dan staf.

Pengembangan budaya sekolah sangat ditentukan oleh lingkungan fisik, lingkungan sosial, nilai-nilai yang berkembang di sekolah dan keteladanan. Untuk itu penumbuhan budaya sekolah akan diiringi dengan pengembangan lingkungan fisik sekolah yang bersih, rapi, sejuk dan tenang, serta lingkungan fisik sosial yang damai, saling toleran tetapi disiplin dalam menegakkan aturan dan semua itu akan dipandu oleh keteladanan oleh pimpinan sekolah dan guru.

C. Budaya Mikro Sekolah
Berhubung terdapat berbagai macam dan lingkup kelompok sosial, maka terdapat pula berbagai budaya, baik pada tingkat nasional, maupun pada tingkat organisasi.

Berdasarkan rumusan pengertian di atas, maka jelas bahwa budaya merupakan sesuatu yang sukar dipahami, tidak dapat diraba, harus dipatuhi dan diterima sebagai kebenaran. Namun demikian, setiap organisasi mengembangkan seperangkat asumsi dasar, pemahaman dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi, yang menentukan perilaku sehari-hari di sekolah, yaitu sebagai budaya -mikro. Budaya-mikro sekolah diartikan sebagai budaya yang berlaku. Unsur-unsur budaya yang berlaku di lingkungan sekolah A, belum tentu berlaku pula secara keseluruhan di lingkungan sekolah