Opini: Landasan Sosiologi Pendidikan

Pembicaraan tentang nilai kebaikan ini tidak mengesampingkan adanya nilai lain (selain nilai kebaikan), sebagaimana dikemukakan oleh S. Alexander di dalam Beauty and Other Furm of Value, membagi nilai dalam empat tingkatan: pertama, nilai sub human (alamiah, hewaniah); kedua, nilai psikologis; ketiga, nilai yang lebih tinggi; keempat, nilai religius/ketuha. Pada tingkatan nilai yang lebih tinggi dikembangkan lagi dalam: nilai kebenaran, nilai kebaikan, dan nilai keindahan. Dalam pembicaraan ini ditekankan kepada niat kebaikan.

Konsep Sosial Budaya Pendidikan
Kajian sosial budaya menghubungkan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan dengan pendidikan sebagai institusi untuk memelihara kesinambungan dan pengembangan masyarakat dan kebudayaan. Sekolah harus memahami isu dan masalah sosial budaya dalam masyarakat terutama yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya yakni modernisasi.

1. Karakteristik Sosial Budaya Pendidikan Pendidikan memegang peranan penting dalam perubahan sosial budaya manusia. Sosial budaya membentuk karakter suatu masyarakat. Karakteristik kebudayaan: a. Kebudayaan dipelajari b. Kebudayaan ditanamkan c. Kebudayaan bersifat sosial dan dimiliki bersama d. Kebudayaan bersifat gagasan e. Kebudayaan memuaskan individu dan kebutuhan kelompok sosial dan Kebudayaan bersifat integratif.

2. Transmisi Sosial Budaya Pendidikan Kajian sosial budaya pendidikan dari masa ke masa mengalami perubahan secara terminologis (peristilahan). Istilah tersebut mencakup: enkulturasi (pembudayaan), sosialisasi (pemasyarakatan), pendidikan, dan sekolahan. Enkulturasi merupakan proses pembiasaan secara sadar atau tidak sadar yang dilakukan dalam batas yang diijinkan secara norma oleh suatu kebudayaan. Sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasian individu ke dalam sebuah kelompok sosial. Pendidikan merupakan bagian dari Enkulturasi yaitu usaha yang disengaja dan bersifat sistematis untuk menyampaikan keterampilan dan pengetahuan, kebiasaan berpikir, dan bertingkah laku yang dituntut harus dimiliki oleh para peserta didik.

3. Hubungan Sosial Budaya dengan Pendidikan Pendidikan berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Peran sekolah adalah sebagai pewaris, pemelihara, dan pembaharu kebudayaan. Proses pendidikan memiliki dua aspek: a) Hominisasi Proses hominisasi memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk biologis. b) Humanisasi Pendidikan melihat manusia sebagai makhluk yang bermoral.