Pengelolaan Program Bangga Kencana Kampung KB DAHSAT Oleh DPPKB Mamuju

DAHSAT Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan BKKBN dalam upaya penurunan angka stunting dengan melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Dijadikannya Kampung KB sebagai basis pengembangan DASHAT berdasarkan pada realita bahwa di Kampung KB sistem pengelolaan kegiatan terutama yang terkait dengan program Bangga Kencana umumnya telah berjalan dengan baik. Adanya Kelompok Kerja (Pokja) dan Kelompok Kegiatan (Pokgi) serta keberadaan kader BKB, BKR, BKL. UPPKS, dan PIK Remaja menjadi jaminan bahwa DASHAT yang akan dijalankan berjalan dengan baik. Apalagi keterlibatan lintas sektor di Kampung KB cukup baik, ditambah dengan dukungan tokoh formal dan non formal, pemuda dan PKK yang dapat diandalkan.


Sejalan dengan apa yang di paparkan Kadis P2KB Mamuju, dr. Hijrah As’ad dalam kegiatan yang diberi tajuk “Pelaksanaan dan Pengelolaan Bangga Kencana KB DAHSAT “. Kegiatan ini digelar di Puskesmas Binanga Mamuju (Rabu tanggal 27 Desember 2023)
Kata dr Hijrah dalam pemaparannya di hadapan sejumlah peserta kegiatan, Secara umum DASHAT diartikan sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu), melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.


Salah satu upaya perbaikan gizi adalah melalui edukasi dan perbaikan konsumsi pangan ibu hamil, menyusui dan balita dari berbagai pangan yang tersedia, bergizi dan terjangkau dengan cita rasa yang sesuai dengan selera mereka.

Tujuan pengembangan DASHAT secara umum adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat desa/kelurahan. Sementara secara khusus, DASHAT dikembangkan dalam rangka : (1) Sediakan pangan sehat dan bergizi, (2) Memunculkan kelompok usaha keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan, (3) Tingkatkan keterampilan kelompok usaha keluarga/masyarakat, (4) Olah, distribusikan dan pasarkan makanan bergizi seimbang, (5) Berdayakan ekonomi masyarakatberbasis sumber daya lokal, (6) KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting.


“kegiatan ini digelar harapan Pemerintah agar masyarakat nantinya dapat mengadopsi dan mampu mencerna apa yang telah kita disuguhkan” tutur dr. Hajrah
Kepala Dinas Koperasi UKM yang jg merupakan Ketua Pokja danketua bidang III PKK Mamuju yang turut hadir dalam giat tersebut mengatakan, dalam menangani soal Stunting diperlukan kolaborasi antara instansi dan antar lembaga serta seluruh stake holder. Dan yang terdepan sebagai ujung tombak yakni para penyuluh KB serta kader.

“Oleh karena itulah saya sangat berharap para penyuluh, para kader yang telah dibekali ilmu dan sudah harus segera si follow up, sedini mungkin untuk ditindaklanjuti” Harap ketua pokja.
Kegiatan ini dihadiri seluruh penyuluh KB yang ada di Kabupaten Mamuju dan semua kader posyandu di setiap kecamatan serta kelurahan masing-masing.

PEWARTA : MUH. SABARUDDIN**