Menurutnya, kerja sama tim dan komitmen pimpinan merupakan aspek utama dalam mewujudkan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM, bukanlah kerja individu melainkan melibatkan semua pihak. Komitmen pimpinan juga menjadi pondasi utama dalam upaya pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.
“Buat inovasi yang sederhana, efisien, efektif, murah, mudah digunakan pengguna dan banyak manfaat berkelanjutan juga menjadi titik penting dalam upaya Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM,” ujar Mursaid.
Dukungan Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya, kata dia, sangat diharapkan yang dikemas dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) seperti yang dilakukan oleh Lapas IIA Parepare saat ini. Hal ini sesuai dengan Core Values BerAKHLAK yang merupakan akronim dari tujuh nilai dasar yaitu Berorientasi pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Masing-masing nilai dasar ini memiliki panduan perilaku atau kode etik.
“Seperti, Berorientasi Pelayanan dimaksudkan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti,” ungkapnya.
Kepala Lapas IIA Parepare selaku Penanggung jawab Pembangunan Zona Integritas menegaskan kepada Tim Pokja Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa tentang pentingnya pelaksanaan kegiatan sosialisasi penguatan tersebut.
“Terutama dalam memberikan pemahaman kepada seluruh Tim Pokja Pembangunan Zona Integritas untuk semakin memperkuat komitmen mewujudkan pelayanan yang prima, terbaik, transparan, efisien, efektif dan profesionalisme bagi masyarakat demi meraih Predikat WBK Tahun 2024,” kata Totok.