“Melalui pesantren kilat ini diharapkan warga binaan mampu memperdalam ilmu agama, belajar mendekatkan diri dan menjauhi kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh Allah SWT, serta lebih khusyuk untuk melaksanakan ibadah puasa,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, pesantren kilat juga diharapkan menjadi wadah untuk mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia, yakni dalam bersosialisasi dan membentuk kepribadian warga binaan.
“Dalam artian untuk memperkuat ukhuwah Islamiah, ukhuwah Wathaniyah dan ukhuwah insaniyah,” imbuh Totok.
Di tempat sama, Ustadz Sahabuddin, mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menyambut baik kegiatan pesantren kilat di Lapas untuk warga binaan.
“Sangat luar biasa, ini wujud perhatian dan kepedulian Kepala Lapas IIA Parepare kepada warga binaan dalam memberikan ruang pendidikan agama melalui kegiatan pesantren ini,” tandasnya.
Dirinya juga menjelaskan, tujuan diselenggarakannya kegiatan pesantren kilat di Lapas IIA Parepare adalah untuk meningkatkan kualitas ibadah warga binaan pemasyarakatan dan membentuk karakter ketaqwaan sebagai seorang muslim.
“Pesantren kilat ini diharapkan kepada warga binaan memiliki budi pekerti yang baik sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW yaitu Akhlaqul Karimah (Akhlak yang terpuji) dan tahu apa saja yang dilarang menurut agama, sehingga para santri dapat dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari selama menjalani masa pidananya dan setelah bebas nantinya,” harapnya.