Parepare, Portal — Pria paruh baya yang merupakan penyandang disabilitas sensorik atau tunanetra di Kelurahan Lumpue mengeluhkan masalahnya saat menghadiri kegiatan penguatan kelompok konstituen (KK) Masagena terkait penerimaan pengaduan, penyediaan komonitas, advokasi kebijakan, dan partisipasi politik, Sabtu (27/4/2024).
Kegiatan yang digelar Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) sebagai salah satu mitra BaKTI ini dihadiri Lurah Lumpue Nur Akbar, dan melibatkan perwakilan disabilitas, lansia, perempuan kepala keluarga, perempuan miskin, serta transgender.
“Saya peserta mandiri BPJS Kesehatan, tapi sudah lama tidak bayar iuran dan menunggak sampai Rp3 juta, jadi saat mau dipakai agak susah,” ujar Muktar, difabel tunanetra.
Beruntung, kata dia, kegiatan program inklusi melalui YLP2EM hadir menjadi wadah bagi masyarakat rentang khususnya penyandang disabilitas untuk mengeluhkan masalah-masalah yang dihadapi utamanya berkaitan dengan pelayanan publik.
“Saya sudah 5 kali ikut kegiatan program inklusi ini, alhamdulillah banyak terbantu. Misalnya seperti sekarang YLP2EM akan memfasilitasi untuk peralihan kepesertaan BPJS Kesehatan, dari mandiri menjadi PBI atau ditanggung pemerintah,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Officer Program Inklusi, Suriyanti mengatakan, jika pihaknya akan segera mengkoordinasikan terkait masalah kepesertaan BPJS Kesehatan dari penyandang disabilitas tunanetra ke pemerintah setempat dan stakeholder terkait.