Parepare, Portal — Tim program inklusi nasional melakukan monitoring dan refleksi di Kabupaten Tana Toraja dan Kota Parepare.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dimulai tanggal 14-16 Mei, dipimpin Direktur BaKTI Muh. Yusran Laitupa, didampingi Program Manager Inklusi-BaKTI Lusia Palulungan, Program Officier Muh. Rivai, dan tim program inklusi nasional lainnya.
Di Kota Parepare, tim program inklusi nasional diterima langsung oleh Direktur YLP2EM dan jajarannya selaku mitra BaKTI, di Sekretariat YLP2EM, Kamis (16/5/2024).
Kesempatan itu, Lusia Palulungan mengatakan, monitoring program inklusi yang telah dilaksanakan di Kabupaten Tana Toraja oleh sub mitranya YESMa dan YLP2EM di Kota Parepare.
Menurut Lusia, monitoring kali ini bukan hanya dilakukan oleh BaKTI sebagai mitra nasional yang bekerjasama dengan dua mitra di wilayah, namun juga terlibat didalamnya sekretariat inklusi.
“Tujuan dari monitoring ini adalah untuk melihat bagaimana capaian di lapangan berdasarkan laporan yang sudah kami kirimkan ke sekretariat inklusi,” ungkapnya.
Monitoring, kata dia, melihat sejauh mana advokasi kebijakan yang sudah dilakukan, khususnya di dalam pembentukan UPTD PPA di Tana Toraja dan Kota Parepare.
“Kita ingin memastikan bagaimana keberadaan UPT PPA ini mendukung penyediaan layanan bagi perempuan, anak, disabilitas dan korban kekerasan lainnya, termasuk dengan peran masyarakat,” kata Lusia.
Lusia juga menjelaskan jika dalam program inklusi yang dilakukan oleh BaKTI melalui sub mitra, dimana UPTD dihubungkan dengan Layanan Berbasis Komunitas (LBK) yang ada di desa maupun kelurahan.