Berdasarkan tema kegiatan yang mengangkat kolaborasi, menurutnya bisa diartikan sebagai kerjasama yang sinergitas abtara pemuda.
“Dalam kontes memajukan Parepare, harus dilakukan bersama secara identik dan setara. Karena secara etnik, Parepare adalah miniatur Sulawesi Selatan, karena semua suku ada. Dan untuk membangun Parepare, tidak bisa tertumpu pada satu sektor saja. Harus multi sektor, baik itu perdagangan, pendidikan, pariwisata, hingga keagamaan,” Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel ini memaparkan.
Sejauh seluruh sekmen tersebut bisa memberikan nilai tambah pada masyarakat Parepare, kata TQ lagi, maka harapan mengkolaborasikan antara pemuda dan ekonomi bisa dilakukan dalam memajukan Parepare.
“Berbicara soal variabel-variabel ekonomi di Parepare, semua bermuara pada ekonomi industri non Manufacturing industry tanpa mesin. Inilah yang oleh pemerintahan sebelumnya, diterjemahkan sebagai industri tanpa cerobong asap. Karena industri itulah yang prosesnya dari hilir ke hulu. Ini penting, sekaligus sebagai upaya mengatasi jumlah pengangguran,” jelas Ketua Perkumpulan Penggemar Bongsai Indonesia (PPBI) Parepare, ini.
TQ menekankan, pihaknya siap memaparkan konsep memajukan ekonomi Parepare, yang melibatkan pemuda, selain penguatan UMKM, yang disebutnya sebagai roh perekonomian khususnya di Parepare.
Sementara Ketua Panitia, Rasmin Rajab mengatakan, diskusi Kolaborasi Pemuda Memajukan Parepare AMM akan menghadir sejumlah tokoh, diantaranya rektor Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Jamaluddin Ahmad; unsur ketua dan wakil ketua DPRD Parepare; Ketua Lazismu Parepare, Erna Rasyid Taufan, dan Ketua IKA Unhas Parepare, Taqyuddin Djabbar (TQ), yang juga salah satu kader Muhammadiyah.
“Dialog akan kita gelar sebelum pelaksanaan musda. Dialog politik terkait kebutuhan Parepare ke depan, menakar visi pembangunan Parepare ke depan melalui para pembicara, yang dihadirkan untuk memberi pandangan agar ke depan Parepare bisa menjadi lebih baik,” tandasnya