“Permasalahan stunting sudah mulai terjadi sejak dalam kandungan, dan dampaknya baru akan terlihat jelas ketika anak menginjak usia dua tahun,” ungkap Hamka.
Mantan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Parepare ini juga menekankan betapa pentingnya peran semua pihak dalam upaya pencegahan stunting.
Dia mengingatkan bahwa pencegahan stunting harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya tanggung jawab dari sektor kesehatan atau pemerintah saja, tetapi juga melibatkan masyarakat luas, termasuk orang tua, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Hamka menyebut stunting sebagai masalah yang “Genting”, menggambarkan betapa seriusnya dampak yang dapat ditimbulkan jika stunting tidak dicegah sejak dini.
Menurutnya, anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki masalah dalam perkembangan fisik dan kognitif, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu langkah konkret Pemerintah Kota Parepare dalam mendukung program nasional pencegahan stunting.
DPPKB Parepare, kata Hamka, berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak pada masa pertumbuhan.
Dia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Parepare, khususnya di Kelurahan Lakessi, semakin memahami betapa pentingnya pencegahan stunting dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal.
“Pemerintah Kota Parepare, bersama dengan seluruh pihak terkait, akan terus berupaya keras untuk menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas,” tandas Alumni STPDN itu.