Parepare Menuju Kota Inklusif, Empat Kelurahan Jadi Pelopor

Parepare, Portal — Kota Parepare kini melangkah maju menuju kota yang ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam upaya mewujudkan visi ini, Pemerintah Kota Parepare menggelar acara mentoring dan asistensi teknis terkait implementasi kelurahan inklusi dan penguatan hak sosial politik pada Rabu (28/8) di Cafe Bukit Amaish.

Acara yang didukung oleh Yayasan BaKTI dan YLP2EM ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Asisten I Pemerintahan & Kesra Kota Parepare, Dede Harirustaman, sebagai pemateri utama. Turut hadir pula Direktur YLP2EM, Ibrahim Fattah, beserta jajaran pejabat penting lainnya.

“Kami memfokuskan diri untuk mewujudkan kelurahan inklusi,” ujar Ibrahim Fattah. “Saat ini, empat kelurahan telah dipilih sebagai pilot project, yaitu Kelurahan Lumpue, Watang Bacukiki, Watang Soreang, dan Ujung Sabbang.”

Dede Harirustaman menekankan bahwa kelurahan inklusi bukan sekadar konsep, melainkan komitmen nyata. “Kelurahan inklusi adalah kelurahan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Mereka harus memiliki data komprehensif, memberikan wadah partisipasi dalam pengambilan kebijakan, dan menjamin kesetaraan akses pada layanan umum,” jelasnya.

Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai sektor. Makmur, Kadisdikbud Parepare, menyoroti pentingnya pendataan anak-anak disabilitas di sekolah. “Dengan data yang akurat, kita bisa menyiapkan guru inklusi dan meningkatkan alokasi dana untuk pendidikan inklusif,” tegasnya.

Inisiatif Parepare ini menandai babak baru dalam pembangunan kota yang memperhatikan kebutuhan seluruh warganya. Dengan empat kelurahan sebagai pelopor, Parepare bersiap menjadi contoh nyata kota inklusif di Indonesia.