Parepare, Portal — Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, dengan luas wilayah sekitar 25,52 hektar dan populasi 2.289 jiwa, merupakan daerah yang didominasi oleh peternak dan petani. Wilayah ini telah bertransformasi menjadi pionir dalam pemanfaatan energi terbarukan.
Penulis : Andi Fardi
Melalui program Kampung Energi Berdikari Bacukiki, yang diinisiasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare, telah berhasil mengubah limbah peternakan menjadi sumber energi baru yang berharga dan ramah lingkungan, sekaligus menjadi solusi bagi konflik lama antara peternak dan petani di daerah tersebut.
Dari Konflik ke Kolaborasi: Cikal Bakal Kampung Energi
Firman, Community Development Officer PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare, mengisahkan awal mula program ini. “Tahun 2021, kami melakukan asesmen dan menemukan bahwa hampir keseluruhan masyarakat adalah peternak. Namun, saat itu ditemukan konflik antara peternak dan petani yang hampir setiap hari harus ditengahi oleh pemerintah kelurahan,” jelasnya.
Konflik ini berakar dari kebiasaan beternak secara liar yang mengganggu lahan pertanian. “Kami coba edukasi dan dampingi masyarakat. Bekerjasama dengan Kelurahan Watang Bacukiki, kami buat aturan agar tidak ada lagi sapi yang dilepasliarkan, semua harus dikandangkan,” tambah Firman.
Inovasi Reaktor Biogas: Solusi Unik Pertamina
Pengandangan sapi memunculkan masalah baru seperti penumpukan kotoran ternak. Namun, di sinilah inovasi Pertamina bermula. “Kami undang komunitas biogas Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang tata cara pembuatan reaktor pengolahan kotoran sapi menjadi energi terbarukan,” ujar Firman.