Mahasiswa UNM Makassar Tinjau Program Pendidikan di Lapas Parepare

Parepare, Portal — Mahasiswa Prodi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare untuk meninjau pelaksanaan program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C bagi warga binaan.

Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, menyambut langsung rombongan mahasiswa dan memberikan penjelasan mengenai program pendidikan yang baru dimulai untuk tahun ajaran 2024/2025. “Kami telah menjaring 30 siswa didik baru untuk mengikuti program ini,” ujar Totok.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa UNM Makassar berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana Lapas Parepare mengimplementasikan program pendidikan kesetaraan, juga mendapatkan informasi bahwa 22 warga binaan telah berhasil menyelesaikan program serupa pada tahun ajaran sebelumnya.

Makmur Husein, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya. “Kunjungan mahasiswa UNM ini menunjukkan bahwa program pendidikan di Lapas menarik perhatian dunia akademis. Ini adalah hal yang luar biasa ketika warga binaan dapat melanjutkan pendidikan meskipun berada dalam Lapas,” katanya.

Sumang, Kepala UPTD SPNF Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, turut mendampingi kunjungan ini. Ia menyatakan bahwa program pendidikan kesetaraan di Lapas IIA Parepare bisa menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia.

Mahasiswa UNM Makassar juga mendapat penjelasan tentang sistem pembelajaran yang fleksibel, dilaksanakan tiga kali seminggu dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA. Mereka juga diperkenalkan dengan enam guru yang ditugaskan untuk mengajar berbagai mata pelajaran di Lapas.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi mahasiswa UNM Makassar, tetapi juga menegaskan komitmen Lapas IIA Parepare dalam memberikan kesempatan pendidikan bagi warga binaan. Seperti yang disampaikan Totok Budiyanto, “Dengan semboyan ‘Mari Semangat Untuk Bangkit’, kami berharap warga binaan termotivasi untuk memperbaiki diri melalui pendidikan.”

Peninjauan oleh mahasiswa UNM Makassar ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam pengembangan pendidikan luar biasa, khususnya dalam konteks lembaga pemasyarakatan.