Poin kedua adalah membangun rasa cinta terhadap tanah air. “Ikrar Sumpah Pemuda mengimbau para pemuda untuk menjaga kemerdekaan bangsa dengan terus memperkuat rasa cinta mereka terhadap tanah air,” tambah Totok.
Ketiga, membangun rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. “Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas nasional yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat,” tegasnya.
Poin terakhir adalah menumbuhkan semangat dan komitmen generasi muda. “Sumpah Pemuda menumbuhkan semangat dan komitmen generasi muda dalam persatuan dan kesatuan, serta menumbuhkan sikap patriotisme, nasionalisme, dan gotong royong,” ujar Totok.
Upacara peringatan ini dihadiri oleh berbagai instansi di bawah Kementerian Hukum dan HAM RI. Selain jajaran Lapas IIA Parepare, hadir pula perwakilan dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare dan Pos Bapas Parepare.
Langkah progresif Lapas IIA Parepare dalam melibatkan WBP pada upacara kenegaraan ini menunjukkan komitmen lembaga dalam membina WBP sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kenegaraan, meskipun berada di dalam lembaga pemasyarakatan.
Hal ini sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda yang mengutamakan persatuan dan kolaborasi untuk kemajuan bangsa.