Parepare, Portal — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sidrap melakukan kunjungan studi ke DPPKB Kota Parepare pada Senin (17/11/2024).
Kepala DPPKB Kota Parepare, Amarun Agung Hamka, menerima langsung rombongan yang dipimpin oleh Kabid KB KS DPPKB Sidrap, Rasdiana.
Hamka, dalam sambutannya menyatakan apresiasinya atas kunjungan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan dari DPPKB Sidrap ini. Ada hal menarik dimana DPPKB Sidrap baru saja pisah dari dinas kesehatan, sementara di Parepare justru ada wacana untuk penggabungan. Ini bisa menjadi pembelajaran bersama,” ujar Hamka.
Ia menambahkan bahwa pihaknya siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang telah diterapkan di Parepare.
“Kami terbuka untuk berbagi pengalaman, khususnya dalam pengelolaan Forum GenRe dan inovasi pelayanan KB yang telah kami terapkan selama ini,” tambahnya.
Kunjungan ini bertujuan mempelajari kesuksesan Forum Generasi Berencana (GenRe) Parepare yang telah meraih berbagai prestasi di tingkat Sulawesi Selatan, serta sistem pelayanan KB yang dinilai sangat inovatif.
“Kami dari DPPKB Sidrap yang baru saja memisahkan diri dari dinas kesehatan, ingin belajar banyak dari Parepare, terutama dalam hal pembentukan dan pengelolaan Forum GenRe,” ungkap Rasdiana.
DPPKB Sidrap yang saat ini sedang dalam proses pemisahan dari Dinas Kesehatan, berharap dapat mengadopsi sistem yang telah berhasil diterapkan di Kota Parepare.
“Meski proses administrasi pemisahan cukup rumit dan memakan waktu, kami optimis dengan mempelajari sistem di Parepare, kami dapat mengembangkan program serupa di Sidrap,” ungkapnya.
Hasrullah Saruna, Penyuluh KB Sidrap, mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem pelayanan KB di Parepare.
“Kami ingin mempelajari sistem pelayanan KB Parepare yang sangat luar biasa. Inovasi jemput bola yang diterapkan sangat efektif,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Forum GenRe DPPKB Parepare turut hadir untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Ketua Forum GenRe Parepare, Sri Aulia Putri, menjelaskan secara detail proses pembentukan forum yang dimulai dari pengumpulan remaja di setiap kecamatan hingga pembentukan wadah tingkat kabupaten.