“Barang yang tidak melalui mesin x-ray akan diarahkan ke jalur khusus yang telah disiapkan petugas untuk proses sortasi,” tambahnya.
Dwi Putri Indira, Assistant Operation Head dari PT easybook, merinci alur baru sistem pelayanan. Setiap penumpang harus melewati validasi dengan perusahaan pelayaran sebelum memasuki terminal. Loket di depan gate berfungsi untuk memvalidasi tiket melalui scanning, yang diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dan meningkatkan keamanan.
“Kami sangat menekankan pentingnya integrasi data antara perusahaan pelayaran dengan sistem easybook. Langkah ini bertujuan memastikan setiap penumpang dapat dikenali dan terdata dengan akurat,” ujar Dwi.
Wawan, Manajer PT DLU Cabang Parepare, secara terbuka mendukung implementasi barrier gate dan x-ray. “Ini adalah langkah awal untuk mendeteksi barang yang akan berangkat dengan lebih baik,” ujarnya.
Meskipun demikian, beberapa pertanyaan kritis diajukan Wawan, seperti kemampuan sistem dalam menangani lonjakan penumpang dan potensi gangguan teknis.
Pihak Pelindo meyakinkan bahwa sistem telah didesain untuk mengatasi berbagai skenario, termasuk meminimalisir waktu tunggu dan menangani kemungkinan gangguan teknis.
Implementasi teknologi ini bukan sekadar modernisasi, melainkan revolusi dalam pelayanan transportasi laut. Dengan barrier gate dan x-ray, Pelindo Multi Terminal Cabang Parepare membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan prima, aman, dan berbasis teknologi.