Upacara yang berlangsung khidmat ini melibatkan sejumlah petugas upacara dari Lapas IIA Parepare. Wildaria Amir, bertindak sebagai pembawa acara, Akbar sebagai pembaca Pembukaan UUD 1945, Ale Miftahulhaer membacakan Teks Ikrar Bela Negara, Abdi Lesmana sebagai pembaca doa, dan A. Trie Handayani Asfat sebagai dirigen.
Perwira upacara dijabat oleh Nasri Sirappa, selaku Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan, sementara Muhammad Ismail Djamil, yang menjabat sebagai Kepala Urusan Umum bertindak sebagai komandan upacara. Herdi, staf Lapas Kelas IIA Parepare, bertugas sebagai ajudan inspektur upacara.
“Tugas bela negara bukan hanya milik Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri semata, namun merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebagai seluruh komponen bangsa,” tegas Bahri mengutip sambutan Presiden.
Ia menambahkan bahwa semangat bela negara harus menjadi penggerak untuk menghadapi berbagai macam rintangan dan menggapai cita-cita bangsa.
Peringatan ini sejalan dengan Asta Cita Kabinet Merah Putih yang bertekad memperkokoh ideologi Pancasila dan memperkuat pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Seluruh rangkaian upacara yang diikuti oleh pejabat struktural eselon IVA, VA, pejabat fungsional umum dan tertentu, CPNS, serta WBP berlangsung tertib dan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Pertahanan negara adalah suatu tujuan nasional bangsa kita. Tujuan Republik Indonesia adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia, seluruh keselamatan bangsa, seluruh kekayaan bangsa, dan seluruh masa depan bangsa. Hal ini hanya bisa dijamin oleh pertahanan yang kuat,” tutup Bahri mengakhiri sambutannya.