Warga Blokade Jembatan Bila Pinrang, 5000 Jiwa Terancam Terisolasi

Portal — Jembatan Bila yang menjadi akses vital penghubung Kecamatan Batulappa dengan kecamatan lain di Pinrang resmi diblokade oleh warga setempat pada Selasa (15/04/2025).

Tindakan ini diambil menyusul kerusakan parah pada struktur jembatan yang dikhawatirkan dapat ambruk sewaktu-waktu.

“Kondisinya sudah memprihatinkan, sehingga ditutup,” ungkap Irwan, salah seorang warga yang turut dalam aksi blokade tersebut.

Menurut keterangan warga, bagian tengah jembatan mengalami patah struktural yang membahayakan pengguna jalan.

“Apalagi jika kendaraan bertonase berat yang melintas. Bisa saja membuat jembatan tersebut ambruk dan menelan korban jiwa. Itu yang kami khawatirkan,” tambah Irwan.

Jembatan sepanjang kurang lebih 50 meter ini merupakan infrastruktur tua yang dibangun sejak tahun 1987 dan belum pernah mendapat perbaikan signifikan selama 38 tahun berdiri.

Camat Batulappa, Mursalim, menyatakan bahwa sekitar 5.000 warga dari 5 desa dan kelurahan terancam terisolasi jika jembatan ini benar-benar tidak dapat digunakan.

“Ada 5 desa dan kelurahan yang menggantungkan hidupnya dengan jembatan ini,” jelasnya.

Jembatan Bila bukan hanya sekadar akses transportasi, tetapi juga menjadi jalur utama distribusi hasil bumi masyarakat Kecamatan Batulappa ke pusat kota.

Hasan, salah seorang pengguna jalan, menyebutkan bahwa rute alternatif menuju wilayah tersebut harus memutar melalui Kabupaten Enrekang dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

“Jika jembatan ini tidak segera diperbaiki, dampaknya sangat besar pada kehidupan masyarakat. Kasihan hasil bumi warga yang ada di Kecamatan Batulappa,” ujarnya.