PORTAL — Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) yang bermitra dengan Yayasan BaKTI kembali meluncurkan program pembentukan unit usaha untuk kelompok marginal di lima kelurahan di Parepare.
Program Inklusi ini menargetkan Kelurahan Lumpue, Lompoe, Cappa Galung, Mallusetasi, dan Kelurahan Bukit Harapan.
Kegiatan pembentukan unit usaha tersebut resmi digelar di salah satu cafe lokal pada Senin (16/6/2025). Acara dibuka langsung oleh Direktur YLP2EM Ibrahim Fattah, dengan menghadirkan para lurah, enumerator pendata, Kelompok Konstituen (KK), pelaku UKM, dan perwakilan Disnaker.
Ibrahim Fattah memaparkan bahwa pada tahun 2024, program ini telah berhasil memfasilitasi 10 unit usaha Kelompok Konstituen yang beranggotakan kelompok rentan atau marginal.
Kesepuluh unit usaha tersebut telah mendapatkan berbagai perizinan penting seperti izin usaha, Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Label Halal. Meski demikian, masih terdapat dua unit usaha yang sedang dalam proses pembuatan NIB.
“Selain perizinan, kami juga memberikan pelatihan manajemen usaha dan keuangan kepada kesepuluh unit usaha tersebut melalui Tim BaKTI-Inklusi,” ujar Ibrahim.
Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan bahwa unit usaha binaan telah dihubungkan dengan berbagai mitra strategis, termasuk CSR Pertamina, CSR Rumah BUMN Telkom, dan SKPD terkait seperti Disnaker, Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP). Program ini juga memfasilitasi akses perbankan melalui Bank Sulselbar dan BRI.
Pada tahun 2025, YLP2EM melalui Program Inklusi kembali melakukan pemetaan ulang dan pembentukan unit usaha baru di lima Kelompok Konstituen, yaitu KK Massagenae, KK Lestari, KK Mandiri, KK Harapan, dan KK Kartini.