YLP2EM dan Rumah BUMN Bersinergi Berdayakan UKM Marginal

Kelima unit usaha baru ini telah menjalani asesmen awal yang menunjukkan potensi untuk dikembangkan dan telah dikoordinasikan dengan pemerintah setempat.

Namun, masih diperlukan penggalian informasi lebih mendalam menggunakan tools kuesioner yang dikembangkan oleh Tim BaKTI Inklusi sebelum pembentukan dan penguatan unit usaha dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.

Program pembentukan dan penguatan unit usaha kelompok rentan/marginal ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu mandiri dan keluar dari kondisi kemiskinan.

Secara spesifik, kegiatan ini mengidentifikasi pelaku usaha mikro kelompok rentan/marginal, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengelola usaha, mendampingi pengembangan usaha dari segi kualitas produk hingga pemasaran, serta membangun jaringan dengan stakeholder ekonomi.

Fasilitator Rumah BUMN Telkom Parepare, Musafirah Syam, yang didampingi Hendra Wijaya, menjelaskan peran strategis Rumah BUMN dalam pengembangan UMKM. Dalam pelatihan dua hari tersebut, Rumah BUMN menawarkan berbagai bantuan gratis untuk UKM.

“Kami mengadakan pelatihan setiap bulan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Selain itu, kami juga membantu dari segi perizinan seperti halal self-declare dan regular, PIRT untuk produk kering, HAKI, hingga nutrition fact,” jelas Fitrah, sapaan akrabnya.

Program unggulan lainnya adalah Pakfest, sebuah inovasi produk melalui kemasan yang diselenggarakan setiap tahun.

Melalui program ini, UKM binaan mendapatkan bantuan upgrade kemasan dari biasa menjadi full printing dengan biaya desain dan ongkir ditanggung penuh oleh Rumah BUMN, sementara biaya cetak dibagi 50-50 persen.

Rumah BUMN juga memfasilitasi pemasaran online melalui Padi UMKM, marketplace milik Telkom, serta pemasaran offline dengan memasukkan produk ke toko-toko oleh-oleh di berbagai daerah, termasuk Misi Pasaraya.

“Syarat utama untuk masuk toko oleh-oleh minimal harus memiliki perizinan PIRT. Lebih bagus lagi jika lengkap dengan PIRT, label halal dan informasi nilai gizi,” tambah Musafirah.