“Kenapa tema ini diangkat? Karena kami beranggapan bahwa hal ini sering kali terlupakan, sehingga sangat perlu untuk dibicarakan,” kata Mustadirham.
Ia menjelaskan, Akomodasi yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental untuk penyandang disabilitas berdasarkan kesetaraan.
“Unit Layanan Disabilitas memiliki tugas komprehensif dalam mendukung pendidikan inklusif, seperti melaksanakan kebijakan layanan disabilitas, melakukan penyiapan analisis kebutuhan, menyediakan data dan informasi, memberikan rekomendasi, melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan,” jelasnya.
Menurutnya, ULD akan didukung oleh berbagai tenaga ahli meliputi ahli pendidikan khusus, ahli pendidikan inklusif, guru pendidikan khusus, ahli layanan rehabilitasi/habilitasi, dan tenaga ahli lainnya sesuai kebutuhan ragam disabilitas.
“Praktisi yang terlibat mencakup mereka yang memiliki kemampuan bahasa isyarat, simbol braille, isyarat raba, teknologi asistif/adaptif, hingga pekerja sosial dan konselor,” ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim ULD, Bidang Disdik, pengawas sekolah, bagian hukum, bagian Ortala, organisasi disabilitas, dan tim inklusi YLP2EM.
Melalui program inklusi ini, YLP2EM memberikan mentoring dan asistensi teknis bagi tim pelaksana ULD Pendidikan untuk memastikan kelompok disabilitas mendapatkan pendidikan yang layak.