HIMAGRO UNCP Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos di Desa Mappetajang

LUWU, Portalinsiden.com – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melaksanakan kegiatan Pelatihan Kelompok Tani di Desa Mappetajang, Kecamatan Basse Sangtempe, Kabupaten Luwu, Senin (28/07/2025).

Dilaksanakan dengan fokus utama pada pembuatan kompos dari serasah daun bambu.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja HIMAGRO UNCP, sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat.

Pelatihan ini melibatkan secara langsung masyarakat desa dan kelompok tani setempat dengan tujuan, untuk memperkenalkan praktik pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan limbah organik yang tersedia di sekitar.

Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah kompos secara mandiri dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan ini, hadir Pimpinan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Basse Sangtempe yang turut memberikan dukungan atas pelaksanaan pelatihan, serta mendorong keberlanjutan kegiatan serupa di masa mendatang.

Kepala Desa (Kades) Mappetajang, Hilal mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada HIMAGRO UNCP.

“Kegiatan yang seperti ini adalah hal yang sangat penting, sebagai upaya untuk mewujudkan pertanian yang lebih maju, efektif dan sesuai dengan kebutuhan, serta harapan masyarakat desa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum HIMAGRO UNCP, Fitri Amanda Sari menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan perubahan nyata di sektor pertanian pedesaan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun ruang belajar bersama antara mahasiswa dan petani, agar pertanian tidak hanya dibicarakan di kampus, tetapi juga dihidupkan di kebun-kebun masyarakat,” tutur Fitri Amanda Sari.

Dengan semangat berbagi, belajar dan berdaya, HIMAGRO UNCP berharap, kegiatan yang dilaksanakannya itu menjadi pijakan awal dalam menciptakan pertanian yang lestari, berbasis kearifan lokal dan berorientasi pada kemandirian desa.