KPPN Parepare Rilis Realisasi APBN Ajatappareng Semester I, Capai Rp2,8 Triliun

PORTAL — Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Parepare merilis capaian realisasi belanja APBN di wilayah Ajatappareng hingga semester I tahun 2025 yang mencapai Rp2,8 triliun atau 49,81% dari total pagu anggaran.

Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Kepala KPPN Parepare Ferryal Resque, didampingi Kiswan Purwanto (Kepala Seksi Bank), Hendy (Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi), dan Dhani Ramdhani (Kepala Seksi Pencairan Dana), dijelaskan bahwa realisasi tersebut terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp637 miliar (46,53%) dan Transfer ke Daerah (TKD) Rp2,2 triliun (50,86%).

Press release KPPN Parepare terkait realisasi belanja daerah

Ia juga menjelaskan capaian setiap wilayah.

Kabupaten Pinrang, mencatat realisasi tertinggi dengan Rp720,08 miliar atau 52,22%, yang terdiri dari BPP Rp106,26 miliar (51,49%) dan TKD Rp613,81 miliar (52,35%).

Kabupaten Barru, menempati posisi kedua dengan realisasi Rp487,51 miliar (51,92%), meliputi BPP Rp90,52 miliar (45,82%) dan TKD Rp396,99 miliar (53,55%).

Kabupaten Sidrap, mencatat realisasi Rp585,21 miliar (48,07%), dengan BPP Rp97,08 miliar (40,36%) dan TKD Rp488,13 miliar (49,97%).

Kabupaten Enrekang, merealisasikan Rp534,82 miliar (49,25%), terdiri dari BPP Rp82,80 miliar (49,79%) dan TKD Rp452,03 miliar (49,15%).

Kota Parepare, mencatat realisasi Rp562,77 miliar (47,74%), dengan BPP Rp260,80 miliar (46,65%) dan TKD Rp301,97 miliar (48,73%).

Ferryal menjelaskan bahwa realisasi BPP yang masih di bawah 50% karena Satker cenderung berhati-hati dalam mengimplementasikan kebijakan efisiensi nasional di awal tahun atas arahan Presiden.

“Belanja-belanja yang sifatnya kurang produktif atau kurang berdampak untuk rakyat dihilangkan minimal 50%, seperti belanja perjalanan dan pertemuan-pertemuan, kemudian dialihkan ke program-program yang lebih produktif,” ujarnya.

Total pagu APBN yang dikelola KPPN Parepare tahun 2025 mengalami penurunan menjadi Rp5,7 triliun dari sebelumnya Rp6,1 triliun di tahun 2024, sebagai bagian dari upaya efisiensi untuk mengalokasikan anggaran pada program-program prioritas nasional yang lebih berdampak bagi masyarakat.

Ferryal optimis realisasi akan meningkat signifikan pada triwulan III dan IV. “Lonjakan akan terjadi mulai akhir Juli dan akan terus merangkak naik. Biasanya kami memproses sekitar 200 SPM per hari, nantinya bisa naik hingga 500-1.000 SPM,” jelasnya.